TABANAN, Kilasbali.com – Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tabanan pada perubahan tahun 2022 ini, sebesar Rp 472 miliar dari APBD Induk sebesar Rp 411 miliar. Sementara itu, pada rancangan KUA-PPAS tahun 2023 PAD ditarget Rp 480 miliar dari rancangan TAPD Rp 460 miliar atau naik sebesar Rp 50 miliar.
Ketua Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) Kabupaten Tabanan, Gede Susila, mengakui untuk mencapai target tersebut memang cukup berat.
“Dari perhitungan realistisnya, peningkatan hanya bisa kami capai diangka Rp 15 miliar, bukan diangka Rp 50 miliar,” jelasnya, Senin (8/8).
Meski berat, namun pihaknya sudah memiliki beberapa rencana untuk mencapai target tersebut. Seperti memaksimalkan seluruh potensi pendapatan yang ada di Kabupaten Tabanan.
Mulai dari potensi pajak, retribusi, sektor kerjasama antar daerah dan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
Salah satu bentuk optimalisasi sumber pendapatan yang akan dilakukan adalah memaksimalkan pendapatan dari Rumah Sakit Nyitdah.
“Untuk Rumah Sakit Nyitdah ini, kami pasangkan target di angka Rp 10 miliar, semoga ini bisa terealisasi karena untik mengejar kenaikan target kami memelurkan keseriusan semua pihak,” ungkap Susila yang juga Sekda Tabanan ini.
Optimalisasi pendapatan dari Rumah Sakit Nyitdah ini diakuinya bisa tercapai mengingat RS Nyitdah sudah memiliki sarana dan prasarana termasuk SDM yang memadai untik bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu, khusus untuk pendapatan dari pajak bumi dan bangunan (PBB), Susila mengakui sampai saat ini realisasinya memang belum optimal.
Namun demikian, Susila optimis pencapaian PAD dari pajak PBB di tahun 2022 ini bisa terealisasi. Karena menurutnya pembayaran PBB biasanya akan dilakukan pada periode akhir tahun.
“Seperti halnya tahun sebelumnya, realisasi PBB Kabupaten Tabanan mencapai 100 persen, di periode akhir tahun. Jumlahnya mencapai Rp 19,8 miliar, untuk tahun ini kami optimis realisasi PBB akan tercapai 100 persen di periode akhir tahun,” pungkasnya. (m/kb)