TABANAN, Kilasbali.com – Langkah tepat diambil Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, di tengah penderitaan peternak babi yang melanda Kabupaten Lumbung Beras ini.
Bupati yang merupakan putri Nyoman Adi Wiryatama ini membuat kebijakan dengan membeli 517 ekor babi dari peternak dan masyarakat, sekaligus menggelar makan babi bersama di tengah isu wabah babi yang merebak akhir-akhir ini.
Srikandi PDIP ini mengelar acara mepatung massal dan makan babi bersama yang digelar di depan Kantor Bupati setempat, Senin (17/2/2020).
Tampak hadir Bupati Eka, beserta Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda I Gede Susila, dan Para Asisten dan OPD dan ASN di lingkungan Pemkab Tabanan dalam acara itu.
“Jadi program ini saya buat sebagai reaksi cepat, karena kita ingin merasakan derita peternak kita yang rugi besar gara-gara suatu virus yang melanda begitu cepat. Virus ini kecepatannya begitu cepat ketimbang virus rabies. Rabies 80 persen ini 100 persen,” gerutu sang Bupati saat membuka kegiatan.
Menurutnya, kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari rapat antisipasi yang telah dilakukan sebelumnya, pada Kamis, 13 Februari 2020 lalu.
Dalam diskusi tersebut, kata dia, disepakati bahwa Pemkab akan membantu meringankan beban peternak dan masyarakat Tabanan sekaligus melakukan aksi makan babi bersama sebagai bukti daging babi sangat aman untuk dikonsumsi.
Terkait dana pembelian daging babi, kata Srikandi PDIP ini, dibebankan kepada para ASN di lingkungan Pemkab Tabanan. Dana yang terkumpul kira-kira sekitar Rp1,5 miliar.
“Anggarannya hampir Rp 1,5 miliar. Jadi ini adalah kegiatan yang sangat mengandung karma baik, disamping kita berbagi tetapi juga menabung karma baik membantu peternak di Tabanan untuk bisa tersenyum, khususnya di Hari Raya Galungan ini,” lanjut Bupati Eka.
Kedepannya, Bupati Eka berharap kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja, tidak menunggu virus, dan tidak menunggu ada penyakit dulu.
“Kalau waktunya tepat dan rasanya bisa dilakukan, kenapa tidak dilakukan,” ujarnya seraya menegaskan, kegiatan sosial ini murni sebagai bentuk kepedulian terhadap seluruh masyarakat Tabanan.
Untuk itu, Bupati Eka menegaskan bukan hanya beberapa OPD. Kalau sudah menyangkut masyarakat, semua OPD harus gotong-royong dan bekerjasama.
Karena menurutnya, bagaimanapun Tabanan ini adalah milik semua masyarakat Tabanan bukan milik Bupati atau pemerintah seorang, tetapi milik semua masyarakat Tabanan.
“Jadi untuk kedepannya saya harapkan OPD terkait agar lebih ketat mengawasi menyebarnya virus ini. Dan kita sudah arahkan juga sampai camat hingga kepala desa, jangan sampai ada lagi bibit-bibit dari luar masuk lagi, termasuk penguburannya. Kalau ada babi yang mati jangan sampai dibuang ke sungai, kubur dalam-dalam,” pungkasnya.
Sebelumnya Kadis Pertanian Tabanan, I Made Budana melaporkan sesuai data yang ia terima bahwa di Tabanan tercatat ada lebih dari 550 ekor babi yang mati karena terserang wabah.
Pihaknya juga mengakui sudah melakukan langkah-langkah antisipasi sekaligus pembinaan sebagai upaya untuk menekan peredaran virus ini.
“Kita sudah bersurat ke Kecamatan kepada rekan rekan kita, khususnya puskeswan kita dan dokter dokter hewan kita yang bertugas di kecamatan untuk bersurat melakukan sosialisasi dan pembinaan pembinaan kepada peternak kita,” lapor Budana.
Sedangkan terkait dengan antisipasi, pihaknya juga telah melakukan pengadaan disenfektan sesuai arahan Bupati Eka. Di tahun anggaran 2020 ini, pihaknya telah mengadakan sebanyak 36 liter, sebagai upaya antisipasi.
“Mudah mudahan bisa cair sesegara mungkin. Atas inisiatif Bupati juga kita melakukan mepatung bersama sesuai perintah Bupati dan sesuai dengan kesepakatan kita yang merupakan kebijakan dari masing masing OPD. Daging babi ini aman untuk dikonsumsi, yang penting cara memasakannya benar,” pungkas Budana. (*/KB)