GIANYAR, Kilasbali.com – Salah seorang atlet Gianyar yang berlaga dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XIV Tahun 2019 di Tabanan, mengeluhkan konsumsi sarapan yang diberikan yang hanya seadanya. Padahal, janji Bupati Gianyar saat pelepasan atlet di Balai Budaya, akan memberikan para atlet komsumsi yang layak.
Dari foto yang dikirimkan salah seorang atlet, Rabu (11/9/2019), konsumsi nasi kotak sebagai sarapan yang didapatkannya berisi laukpauk seadanya. Yakni sepotong tempe goreng, potongan kecil daging ayam, mie, kerupuk, sambal, serta tomat mentah. Sedangkan makanan ringannya, hanya sepotong roti terbungkus plastik, dan minuman dalam botol gelas plastik.
Sajian ini dinilai tidak sesuai dengan yang dijanjikan, terlebih anggaran yang diturunkan cukup banyak. Dengan makan seperti ini, disebutkan menuai banyak keluhan para atlet. “Karena sajiannya seperti ini, para atlet makan sekadarnya. Ini akan mempengaruhi fisik dan juga psikis kami,” keluhnya.
Ketua Umum KONI Gianyar, Pande Made Purwata mengatakan, sajian nasik kotak jenis itu hanya diberikan pada saat tertentu. Seperti, ketika para atlet tengah berada di kawasan pertandingan, dan di sana tidak memungkinkan untuk disiapkan prasmanan.
“Biasanya pada pagi hari, sarapan disuguhkan prasmanan, dan siangnya disuguhkan nasi kotak karena harus dibawakan langsung ke tempat pertandingan. Pada cabor-cabor yang pertandingannya jauh, seperti di Bedugul, Selemadeg, dan Pupuan itu memang kita bawakan nasi kotak,” ujarnya.
Ditegaskan, mengenai kelayakan makanan para atlet, hingga kini tidak ada yang mengeluh. Disebutkan, makanan yang disajikan sudah sesuai kebutuhan gizi pada atlet. Meskipun pada saat tertentu atlet juga bebas memilih menu makanannya, asalkan tidak berpengaruh negatif terhadap pertandingan. Ditegaskan pula jika kebutuhan gizi masing-masing cabor itu berbeda.
“Karena itu kita bebaskan masing-masing cabor untuk memilih menu yang dibutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Gianyar, Made Agus Mahayastra menilai, makanan untuk para atlet Porprov ini sudah cukup layak. Bahkan jika didibandingkan dengan sajian tim dari kabupaten lain, Gianyar diyakini lebih baik. “Lebih detail, silahkan tanya langsung ke KONI biar pas informasinya. Masak bupati ditanya urusan konsumsi,” pungkasnya. (ina/kb)