DENPASAR, Kilasbali.com – Rokok elektrik atau vape yang banyak dikomsumsi generasi muda saat ini, merupakan komsumsi nikotin dengan cara berbeda.
Pendapat tersebut dikatakan Ketua Center for NCDs Tobacco Control and Lung Health (Central) Universitas Udayana atau Udayana Central, I Made Kerta Duana, saat di tanya terkait vape yang lagi ngetrend di kalangan generasi muda.
Menurutnya, dalam definisi Kawasan Tanpa Rokok (KTR), vape itu juga disamakan dengan merokok konvensional. Karena dampak yang diakibatkan oleh rokok elektrik ini juga akan hampir sama dengan rokok konvensional.
“Memang ada beberapa kajian yang berpendapat bahwa rokok elektrik itu ada yang berpendapat lebih berat ataupun lebih ringan dari rokok konvesional. Tetapi ini masih dalam kontraversi,” katanya seusai pertemuan di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Renon, Denpasar, Rabu (29/5/2019).
Prinsipnya, jelas Duana, selama mengkomsumsi nikotin, maka dampak adiksi itu pasti ada. Duana menjelaskan, penguna vape yang sebelumnya bukan perokok konvesional, juga akan berpotensi menjadi perokok konvensional. (jus/kb)