TABANAN, Kilasbali.com – Beberapa pohon mati di pinggir jalur Denpasar-Gilimanuk, Kecamatan Selemadeg Timur, ditebang pada Jumat (15/11).
Penebangan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa akibat pohon tumbang. Mengingat belakangan ini kondisi cuaca yang sedang memasuki musim hujan cenderung ekstrem.
Proses penebangan pohon mati di jalur Denpasar-Gilimanuk itu dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bali yang dikawal oleh jajaran Polsek Selemadeg Timur.
Setidaknya ada empat pohon mati yang ditebang dalam proses yang berlangsung sejak pukul 09.00 Wita tersebut.
“Dua pohon di tikungan depan kantor Desa Bantas dan dua pohon di sebelah selatan depan Indomaret di Desa Megati,” ungkap Kapolsek Selemadeg Timur AKP I Nyoman Artadana.
Ia menjelaskan, pohon mati yang ditebang tersebut rata-rata memiliki panjang delapan sampai sepuluh meter dan usianya diperkirakan sudah di atas 30 tahun.
“Penebangan ini untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas karena beberapa hari terakhir ini cuaca cukup ekstrem. Curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir,” bebernya.
Selama berlangsungnya proses penebangan pohon mati ini, pihaknya menerapkan sistem buka tutup arus lalu lintas. Itu sebabnya, jalur Denpasar-Gilimanuk di wilayah hukum Polsek Selemadeg Timur mengalami hambatan pada hari ini. (c/kb).