TABANAN, Kilasbali.com – Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya bersama Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta tampak kompak menghadiri Uleman upacara Karya Agung Melaspas, Ngenteg Linggih di Pura Melanting dan Balai Banjar Candikuning I, Desa Adat/Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Selasa (27/8).
Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian upacara Karya Agung yang puncaknya akan dilaksanakan pada 31 Agustus mendatang.
Kehadiran Bupati Sanjaya dan Bupati Giri dalam upacara ini menandai bentuk sinergi dan dukungan yang kuat terhadap pelaksanaan upacara adat dan budaya di Bali.
Sanjaya menyampaikan rasa syukur dan penghargaan atas kesempatan untuk menyaksikan upacara penting ini bersama Bupati Giri.
Ia juga menyatakan terima kasih kepada masyarakat Desa Adat Candikuning atas undangan dan penyelenggaraan upacara yang penuh makna tersebut.
Bupati Sanjaya yang saat itu juga didampingi Ketua DPRD Tabanan, Sekda dan para Kepala Perangkat Daerah terkait, Camat dan Perbekel setempat, memberikan apresiasi tinggi kepada Jro Bendesa Adat dan tokoh-tokoh masyarakat Desa Adat Candikuning yang telah melaksanakan swadarma dengan penuh dedikasi.
Upacara ini adalah salah satu bukti nyata dari upaya bersama dalam mencapai visi dan misi Kabupaten Tabanan yang salah satunya berfokus pada pembangunan, baik secara sekala maupun niskala, termasuk dalam hal pembangunan krama, budaya, dan lingkungannya.
“Saya juga ngemargiang visi dan misi, salah satunya adalah mengayomi masyarakat dalam bidang adat, agama, dan seni budaya. Jadi tugas saya di sini bersama Pak Giri, adalah untuk ngupasaksi secara sekala dan niskala. Niskalanya saya ngupasaksi, tapi sekalanya semua sudah mengetahui, bahwa dalam membangun yadnya ini tidak terlepas berkat bantuan dari Pak Giri Prasta. Ini juga salah satu wujud bhakti kita secara sekala dan niskala. Jadi harapan saya, jaga terus kekompakan dan persatuan ini, karena kalau sudah kompak, kita di Pemerintahan juga pasti akan kompak. Itu bagian dari komitmen kita,” imbuh Sanjaya.
Bedasarkan visi dan misi yang disampaikan oleh Bupati Tabanan, yang tentunya bersinergi dengan visi dan misi di Provinsi Bali, Bupati Badung, Giri Prasta juga sampaikan apresiasinya.
“Sat Kerthi itu jika diimplementasikan, pelaksanaannya, pasti ada atma kerthi, apa yang dihasilkan dari kita hidup jika diterapkan akan menciptakan kebaikan yang dirasakan ada dalam hidup. Yang kedua jana kerthi adalah kemampuan kecerdasan pola pikir. Yang ketiga wana kerthi, yang dihasilkan adalah subak abian, yang keempat danu kerthi, yang dihasilkan adalah subak yang dikenal kita semua, yang kelima segara kerthi yang dihasilkan adalah masyarakat petani dan nelayan. Yang keenam jagat kerthi dan yang dihasilkan adalah desa adat,” jelasnya.
Di.mana penjelasan tersebut menurut Bupati Giri merupakan panduan bagi pelaksanaan upacara adat dan pembangunan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan dan harmoni dalam berbagai aspek kehidupan.
Dengan memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip ini kepada masyarakat, diharapkan masyarakat Candikuning dan masyarakat Bali pada umumnya dapat menjalani hidup yang penuh makna, seimbang, dan berkelanjutan serta sejahtera.
I Nyoman Suardika selaku Bendesa Adat Candikuning, mewakili masyarakat ucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas kehadiran kedua murdaning jagat dari Tabanan dan Badung yang telah memberikan dukungan baik melalui kehadiran, perhatian dan juga dukungan.
“Kami mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kehadirannya, terutama atas bantuan dana hibah yang diberikan untuk membangun balai banjar Candikuning ini,” pungkasnya sembari menyampaikan Karya akan berakhir pada 3 september 2024 mendatang yang akan dipuput oleh Ida Pedanda saking Griya Tunjuk, Tabanan. (M/kb)