GianyarPeristiwa

Ratusan Ayam Mati, Ribuan Berpotensi Stres

    GIANYAR, Kilasbali.c0m – Ratusan ekor ayam mati akibat kandang besar dua lantai tertimpa pohon kelapa di Desa Siangan, Gianyar. Petugas BPBD pun tidak bisa langsung melakukan evakuasi bangkai pohon, karena berpotensi memicu stres ribuan ternak ayam lainnya.

    Dewa Parwita (45), pemilik kandang terlihat kebingungan dengan musibah ini. Ratusan ekor ayamnya mati saat sebagian kandang tertimpa pohon. Namun puluhan ribu ekor lainnya kini terancam.

    Ironisnya lagi, ternak ayamnya kini jelang panen dan tidak serta merta mendapat pembeli untuk mengevakuasi semua ayamnya. “Kalau dibiarkan dulu, takutnya kandang roboh menimpa ayam, kalau petugas dibiarkan mengevakuasi tumbangan pohon ayamnya bisa stres. Kalau ayamnya saya pindahkan, tidaklah mungkin lebih beresiko,” ungkapnya bingung, Minggu (2/7).

    Disebutkan, kandangnya tertimpa pohon, Sabtu (1/7) dan mengenai sisi timur di lantai dua kandang. Atas kejadian itu hanya sekitar 50 ekor yang tertimpa. Namun karena kondisi hujan, puluhan ayam lainnya stres dan kedinginan hingga akhirnya mati.

    Baca Juga:  Sebuah Toko di Penebel Kebakaran Hingga Rugi Rp 1 Miliar

    “Ada sekitar seratusan ekor yang mati jadinya. Saya khawatir ayam lainnya ikut stress. Apalagi hujannya tidak reda dalam dua hari ini. Jika ayamnya basah dan kedinginan bisa bertambah kematiannya,” terangnya lagi.

    Disebutkan juga bahwa kandang yang ukurannya sangat luas itu berisikan lima ribu ekor. Usia ternaknya pun sudah menjelang panen. Namun tidak serta merta dapat dikirim ke pelanggan. “Jenis ayamnya beda, yakni broiler pejantan. Kami hanya masok ke rumah-rumah makan tertentu.  Kalau dari jumlah ternak ini. Sedikitnya bernilai seratus juta lebih,” tambahnya.

    Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Gianyar I Gusti Ngurah Dibya Presasta sudah langsung turun ke lokasi bersama timnya. Namun hingga di lokasi pihaknya masih berkoordinasi dengan pemilik kandang. Karena proses pembersihan pohon tumbang itu bakal menimbulkan suara bising.

    Baca Juga:  Rayakan Natal dengan Classic Rock di TUJU Ubud

    “Kami tak ingin kematian ternaknya bertambah akibat proses penanganan yang kami jalani. Kami sudah minta  pemilik kandang untuk memikirkan pengosongan kandang dulu atau solusi lainnya,” terangnya singkat sembari bergegas ke lokasi bencana lainnya.   (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi