GIANYAR, Kilasbali.com – Sepekan pelaksanaan PPKM Darurat membuat pengusaha kuliner di Pantai Lebih, Gianyar lenggang tak ada pengunjung yang berbelanja. Akibatnya, sebagian karyawan terpaksa dirumahkan, sedangkan pengusahanya kembali melaut menjadi nelayan.
Kawasan Kuliner Pantai Lebih memang sangat lenggang pada Selasa (13/7/2021). Meksi termasuk kawasan essensial, namun pemesan makanan secara bungkus, jarang dijadikan pilihan oleh pelaggannya.
Menurunnya pesanan mengakibatkan pendapatan pedagang kuliner menurun drastis hingga mencapai sampai 80%. Selain pendapatan pedagang menurun, pendapatan dari sektor parkir juga mengalami penurunan sampai 80% juga.
“Secara umum pendapatan para pedagang menurun sampai 80%, banyak karyawan yang dirumahkan sementara,” tutur Wayan Wirta, Klian Banjar Beten Kelod, Desa Lebih.
Disebutkan, di Pantai Lebih ada 40 an pedagang kuliner. Sebagian pedagang yang masih berjualan masih beroperasi namun menyediakan stok makanan hanya 20% saja.
“Pedagang tidak berani stok makanan yang banyak, pengunjung sangat sedikit,” ujarnya.
Dikatakannya, sebagian pedagang memilih sekadar buka dan ada juga yang menutup warungnya, guna menghindari kerugian yang besar.
“Sebagian pengusaha kembali ke kehidupan sebagai nelayan. Ada 200an nelayan di Desa Lebih, sedangkan sebelumnya yang aktif sekitar 120 nelayan. Saat ini nelayan yang aktif bertambah,” ujarnya.
Tidak hanya para pengusaha, warganya yang sebelumnya alih profesi sebagi buruh atau tukang, kini juga ikut beralih ke nelayan juga.
“Kalau melaut, hasilnya dipastikan ada meski hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
“Hasil tangkapan selain untuk warung kuliner, juga dibawa ke pasar desa atau diambil pengepul,“ pungkasnya. (ina/kb)