TABANAN, Kilasbali.com – Dinas Lingkungan Hidup (LH) Tabanan akan mengerahkan tiga tim yang terdiri dari 40 orang petugas untuk memberikan layanan selama libur Galungan pada pekan ini.
Strategi ini diterapkan untuk mengantisipasi lonjakan volume sampah selama libur Galungan. Ketiga tim tersebut terdiri dari tukang rabas, petugas truk angkut, hingga tim penyisir.
Ketiga tim itu mulai dikerahkan secara intens mulai besok, Selasa (22/4), atau saat hari Penampahan Galungan (sehari sebelum Galungan).
“Petugas kami tetap tugas sesuai jadwal reguler. Yang kami siagakan, petugas truk angkut, tim rabas, dan tim penyisir. Mereka kami siapkan untuk tugas-tugas insidental,” kata Kepala DLH Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, pada Senin (21/4).
Ia menjelaskan, pihaknya akan memfokuskan kegiatan pembersihan di jalur-jalur utama, desa layanan, dan titik-titik yang biasa dipakai untuk kegiatan upacara keagamaan seperti Pura Dalem dan Pura Puseh Desa Adat Kota Tabanan.
Nantinya, sambung Ekayana, ketiga tim itu akan bertugas di bawah koordinasi mandor dan pengawas. Mereka akan terbagi ke dalam tiga sif : pagi, siang, dan sore.
“Kami berikan kelonggaran juga kepada petugas untuk menyesuaikan waktu mereka sembahyang dan tugas,” imbuhnya.
Pihaknya memperkirakan, volume sampah pada saat hari raya biasanya meningkat sekitar sepuluh sampai 15 persen.
Sementara, selama ini rata-rata volume sampah harian yang masuk ke TPA Mandung berkisar 90 sampai 110 ton.
Peningkatan volume itu biasanya datang dari sisa-sisa upacara keagamaan atau persembahyangan. “Sebaliknya, volume sampah dari pasar justru menurun selama hari raya,” jelasnya.
Di saat yang sama, pihaknya berharap masyarakat mulai berpartisipasi mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA.
Ini bisa dilakukan dengan memberdayakan keberadaan TPS 3R (Reduce-Reuse-Recycle). Meski ia tidak memungkiri, dari 43 TPS 3R yang ada, baru 27 yang aktif.
Menurutnya, ini disebabkan berbagai kendala. Salah satunya biaya operasional dan jumlah KK yang dilayani masih sedikit. “Idealnya satu TPS3R melayani lebih dari 200 KK agar operasionalnya efisien,” jelasnya.
Kendati demikian, menurutnya, bila masyarakat berpartisipasi, biaya operasional biasanya bisa tertutupi. Walaupun jumlah KK yang dilayani masih sedikit.
“Sekali lagi kami berharap kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah semakin meningkat, terutama di momen-momen hari besar keagamaan seperti Galungan,” pungkasnya. (c/kb)