GIANYAR, Kilasbali.com – Bulan Maret 2025, menjadi bulan penuh bencana di Kabupaten Gianyar. Hingga Senin (24/4), tercatat sebanyak 83 kejadian bencana alam yang mempengaruhi masyarakat dan infrastruktur di beberapa wilayah di Kabupaten Gianyar, Bali.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, yang diterima, bencana yang terjadi mulai dari pohon tumbang sebanyak 68 kejadian, orang jatuh ke jurang sebanyak 3 kejadian, tanah longsor sebanyak 2 kejadian dan bangunan fasilitas umum roboh sebanyak 8 kejadian.
Sementara dari total kejadian tersebut, BPBD Gianyar masih melakukan penanganan hingga Senin ini. “Pada hari ini, terdapat 7 lokasi kejadian yang sedang ditangani. Semoga semua penanganan dapat selesai dengan cepat dan efektif,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta.
Selain melakukan evakuasi, BPBD Gianyar juga akan mengatur pemberian bantuan. “Terdapat 10 lokasi rumah warga yang terdampak oleh bencana alam tersebut. Pemerintah dan tim penanggulangan bencana berusaha untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terkena dampak,” tandasnya.
Diketahui bahwa potensi bencana tidak hanya terjadi di wilayah perbukitan, tetapi juga di pesisir pantai, mengingat angin kencang terus melanda Gianyar. Terjadi hal ini, Sat Polairud Polres Gianyar gencar melaksanakan patroli untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, terlebih lagi saat ini masyarakat Bali tengah melangsungkan upacara Melasti serangkaian Hari Raya Nyepi.
Kasat Polairud Polres Gianyar, AKP I Ketut Nariawan, menegaskan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat yang beraktivitas di laut maupun di sekitar pesisir. “Kami terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut atau beraktivitas di pesisir. Keselamatan adalah prioritas utama, terutama saat gelombang mulai pasang. Kami juga akan terus meningkatkan patroli guna memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah perairan Gianyar,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan patroli tersebut, terpantau sekitar 400 warga mengikuti prosesi Melasti dengan tertib. Selain itu, para pedagang juga telah mulai beraktivitas di sekitar pantai. Situasi terpantau aman, cuaca cerah dengan angin sedang, serta air laut mulai pasang. Tidak ada kejadian menonjol yang terjadi selama kegiatan berlangsung.
Dengan adanya kegiatan patroli ini, diharapkan masyarakat pesisir semakin sadar akan pentingnya keselamatan di wilayah perairan, serta dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dan aktivitas sehari-hari dengan rasa aman dan nyaman. (ina/kb)