TABANAN, Kilasbali.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan memberikan peringatan bahwa sepuluh desa yang ada pada empat kecamatan di Tabanan rawan longsor.
Karena itu, BPBD Tabanan mengimbau agar masyarakat lebih waspada dengan potensi bencana tersebut. Ini mengingat saat ini sedang musim hujan dengan intensitas yang tinggi.
Sepuluh desa yang memiliki potensi longsor itu antara lain Desa Belimbing, Desa Pujungan, dan Desa Sanda di Kecamatan Pupuan.
Selanjutnya Desa Mangesta dan Jatiluwih di Kecamatan Penebel. Berikutnya Desa Perean Kangin, Desa Perean, Desa Antapan, dan Desa Baturiti di Kecamatan Baturiti. Terakhir di Desa Tua yang berlokasi di Kecamatan Marga.
Seperti dijelaskan Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, kontur tanah pada sepuluh desa tersebut relatif tidak stabil. Sehingga, warga di desa tersebut diharapkan lebih waspada.
“Longsor ini tidak bisa dihindari. Tidak seperti banjir yang bisa diantisipasi dengan memastikan drainase lancar atau tidak buang sampah sembarangan,” jelas Srinadha Giri pada Selasa (28/1).
Menurutnya, dengan adanya beberapa musibah longsor beberapa waktu lalu, pihaknya telah menyampaikan surat imbauan kepada masing-masing kantor camat untuk diteruskan ke pemerintah desa setempat.
“Kami sudah sampaikan sebulan lalu agar bisa diteruskan ke masing-masing (pemerintah) desa,” sebutnya.
Kendati demikian, Srinadha Giri menegaskan potensi longsor bisa saja terjadi di desa lainnya. Sebagai antisipasi, ia mengimbau agar tidak melakukan penebangan pohon sembarangan agar tanah tidak mengalami pergeseran.
“Intinya masyarakat mesti menjaga lingkungannya bersama-sama. Dengan gotong royong,” pungkasnya. (c/kb)