JAKARTA, Kilasbali.com – Indonesia selaku tuan rumah Inter Parliamentary Union (IPU) ke – 144 memiliki peran penting mengingat akan ada agenda pembahasan terkait perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Kini Parlemen Dunia tertuju ke Indonesia karena mereka berharap Indonesia dapat mewujudkan perdamaian dunia.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana (PSR) dalam keterangannya, Senin (14/3).
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengatakan Indonesia sebagai Tuan Rumah akan memanfaatkan IPU ke-144 di Nusa Dua Bali untuk mendorong terciptanya perdamaian dunia, khususnya di Eropa Timur yang saat ini sedang memanas akibat invasi Rusia ke Ukraina.
“Momen IPU di Bali ke-144 akan menjadi momen penting terkhusus berkaitan dengan hal yang memperjuangkan kepentingan nasional, baik terkait perdagangan maupun kedaulatan NKRI. Isu terkini terkait mendorong tercapainya perdamaian di daerah Eropa Timur yang dapat berdampak buruk kepada dunia karena efek perang Rusia dan Ukraina,” ujarnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan pasal 76 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia No 1/DPR RI/2009-2010 tentang Tata Tertib, BKSAP, dalam upaya mendukung terciptanya perdamaian dunia, BKSAP DPR RI memiliki tugas membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara DPR dan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral, termasuk organisasi internasional yang menghimpun parlemen dan/atau anggota parlemen negara lain.
Sementara itu, perhatian parlemen asing dibuktikan dengan sudah adanya 87 negara dari 178 negara anggota parlemen yang sudah mengkonfirmasi kehadirannya di Bali, kata Putu.
Sementara itu, anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Jazuli Juwani mengatakan perhelatan IPU ke – 144 di Bali akan menjadi momentum bagi Indonesia untuk juga menyelesaikan berbagai krisis di dunia.
Berbagai krisis yang dihadapi dunia saat ini diantaranya terkait persoalan ekonomi, pandemik Covid-19, perubahan iklim, energi, hingga kemanusiaan. Parlemen sebagai wakil rakyat harus memainkan peran strategis untuk menyuarakan nurani dunia dalam mewujudkan damai, adil dan sejahtera, jelasnya.
Jazuli menambahkan isu terkait Hak Asasi Manusia (HAM) dan upaya mewujudkan perdamaian dunia juga menjadi pembahasan yang sangat penting selain perubahan iklim yang menjadi tema besar IPI ke – 144.
“Keterkaitan dengan konflik antara Rusia dan Ukraina yang berdampak pada kemanusiaan, korban jiwa dan pengungsian tentunya tidak dapat dihindarkan, katanya.
Indonesia menjadi tuan rumah IPU ke – 144 di Nusa Dua Bali, pada 20 – 24 Maret 2022, dengan mengusung tema Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change. (m/kb)