GIANYAR, Kilasbali.com – Beberapa orang tua siswa sangat berharap pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilaksanakan 100%. Ortu siswa menilai kebijakan PTM 50% dinilai memberatkan orang tua siswa ketika melakukan antar jemputan putra-putri mereka. Terlebih angkutan siswa juga belum berjalan.
Ngurah Wardana, salah satu orang tua siswa SD di Gianyar menyebutkan, dirinya yang bekerja sebagai pegawai swasta sangat kesulitan membagi waktu, dalam kondisi ini.
Karena keberangkatan sekolah anaknya ke sekolah sebelum jam 10.00 WITA, sangat menyita waktunya. Terlebih dirinya harus meninggalkan pekerjaan untuk mengantar anak sekolah pada pukul tersebut.
“Serba nanggung, pagi antar anak, jam 10 jemput, sambil antar, lalu siangnya jemput lagi. Saya tidak bisa kerja,” keluhnya, Rabu (27/10/2021).
Disebutkan, saat ini angkutan siswa gratis belum beroperasi, sehingga antar jemput putra-putri ortu menjadi beban. Mengingat sebagian dari ortu siswa ada yang memiliki dua sampai tiga anak sekolah.
“Harapan kami, bisa 100% PTM, sehingga bisa antar pagi dan jemput siangnya,” harapnya. Sedangkan bila siswa SMP membawa kendaraan ke sekolah, tidak memenuhi syarat karena tidak bisa mendapatkan SIM.
Secara terpisah, Kadisdik Gianyar, Made Suradnya menyebutkan Gianyar selalu siap untuk PTM 100%. Hanya saja kebijakannya datang dari pusat, dan seluruh sekolah menaati.
Jadi tidak bisa sendiri-sendiri laksanakan PTM 100%. Disebutkan secara nasional belum ada sekolah yang melaksanakan PTM 100%, walaku kondisi daerah sudah level 2 dan level 1.
“Apapun kebijakan pusat mesti ditaati, tidak bisa sektoral. Kalaupun diminta 100%, begitu ada edaran, Gianyar siap melaksanakan,” terangnya.
Dijelaskan pula, dari evaluasi yang dilaksanakan selama PTM yang sudah berlangsung, di Gianyar belum ditemukan adanya kasus siswa positif Covid 19. Selain itu, prokes di tiap sekolah sudah berjalan dengan ketat. (ina/kb)
