SosialTabanan

MANTAP…!!! TMMD Pembangunan Jembatan Desa Bongan dan Desa Gubug Capai 85 Persen

    TABANAN, Kilasbali.com – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 Tahun anggaran 2019 di Desa Bongan dan Desa Gubug dengan membangun jembatan penghubung desa sepanjang 17 meter, lebar 5,5 meter dan tingginya mencapai 5 meter, serta juga membuat senderan jalan dan sungai berupa betonisasi sepanjang 65 meter dengan lebar 3 meter, telah mencapai 85 persen.

    Hal tersebut diungkapkan Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto saat ditemui di lokasi pengerjaan pra TMMD. “Saat ini sedang tahap pra TMMD, di mana kegiatan ini akan dibuka 2 Oktober 2019 mendatang,” jelas Dandim, Jumat (27/9/2019).

    Baca Juga:  Ini Tujuan Polres Gianyar Gelar ‘Blue Light Patrol’

    “Pra TMMD ini juga melibatkan masyarakat, dan hari ini tahap pengocoran yang harus selesai hari ini juga. Dengan demikian maka TMMD ini pengerjaannya sudah mencapai 85 persen,” tambahnya.

    Dikatakannya, selain masyarakat TMMD ini juga melibatkan pihak Polri. “Untuk pengecoran, kita melibatkan 50 orang dari unsur TNI, Polri, lapas, pramuka dan masyarakat,” tegasnya.

    Baca Juga:  Diskusi Dengan Para Mahasiswa, Ardika Dapat Masukan Soal Sampah Hingga Fasilitas Olahraga

    Dandim menambahkan, tujuan dari pembangunan jembatan ini untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dari masyakarat Dongan maupun Gubug, kemudian mempercepat jalur transportasi yang selama ini, yang saat ini masyarakat dua desa ini harus melalui jalur kota sehingga menempuh waktu hingga 30 menit.

    “Dengan dibangunnya jembatan ini, jarak tempuh antara dua desa ini menjadi lebih singkat. Yakni hanya 17 meter. Mengingat sebelumnya masyarakat harus menempuh 5 kilometer,” sebutnya.

    Foto: Petugas TMMD bahu membahu melakukan pengecoran.

    Dandim menjelaskan, pembangunan jembatan ini adalah aspirasi dari masyarakat Bongan maupun Gubug sejak tahun 2009. Namun baru terwujud di tahun 2019 ini.

    Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Sembahyang dan Tabur Bunga di TPB Margarana 

    “Masyarakat maupun anak-anak sekolah harus memutar jalan jika mereka akan ke Desa Bongan ataupun ke Gubug. Bahkan masih ada juga anak-anak sekolah yang melintasi sungai. Dan dengan dibangunnya jembatan ini, maka mereka tidak lagi memutar jalan ke kota yang memakan waktu hingga 30 menit,” pungkasnya. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi