GianyarPeristiwa

Gerombolan Anjing Liar Mangsa Empat Godel di Taro

    GIANYAR, Kilasbali.com – Peternak sapi di tiga banjar wilayah Desa Taro, Tegallalang resah. Pasalnya, gerombolan anjing liar kelaparan yang sembunyi di hutan-hutan ini, kembali memangsa godel (anakan sapi) milik warga. Bahkan, sudah ada enam anak sapi yang tewas di makan anjing ini.

    Anjng liar tersebut memangsa godel yang rata-rata belum berumur seminggu. Anjng liar ini memangsa isi jeroan, seperti hati, dan paru-paru. Di mana musibah ini terjadi di Banjar Pisang Kaja dan Banjar Patas, Desa Taro dan Banjar Jati, Desa Sebatu.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gelar Pelaksanaan Orientasi PPPK 2024

    Seperti yang dialami salah seorang peternak, I Wayan Suarsana yang terkejut mendapati dua anak sapinya mati pada hari yang bersamaan, Rabu  (18/9/2019) pagi.  “Kami tidak berani mengkosumsinya, takutnya  anjing liar itu terkena rabies. Sehingga saya kubur godel saya di dekat kandang,” ungkapnya.

    Korban lainnya, adalah sapi milik I Wayan Asi. Anak sapinya juga menjadi korban, bagian jeroan dan pantat sapinya habis. Iapun menduga sapinya dimakan binatang buas. Dugaannya,  ada binatang buas. Karena anjing peliharaannyatidak menyalak saat sapinya dimangsa. “ Kami berharap pemerintah bias segera turun tangan untuk menelusuri dan mencari penyebabnya,” harapnya.

    Baca Juga:  Truk Angkut Batu Bata Tergelincir Hingga Jatuh Melintang di Jalur Baturiti-Antapan

    Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Ngakan Putu Readi mengakui sudah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Putu Readi menjelaskan kepada warga bahwa sapi tersebut dimakan oleh gerombolan anjing liar.

    Disebutkan, wilayah tersebut dekat dengan hutan dan  anjing hutan liar ini kerap keluar mencari mangsa di malam hari. “Kasus anak sapi mati tersebut sama dengan kasus yang terjadi di Bangli, Ini ulah anjing hutan liar. Kami kesulitan mencari tempat persembunyiannya,” tambahnya.

    Pihaknya menyarankan, kandang sapi dibuatkan pagar agar anjing tidak bisa masuk. Agar lebih aman, induk dan anakan sapi dipindah dan dipelihara dekat pondok atau rumah, sehingga lebih mudah mengawasi. “Sebelumnya kasus serupa juga terjadi di Kecamatan Payangan. Jangan berpraduga berlebihan, ini jelas karean anjing liar,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi