DENPASAR, Kilasbali.com – Selain memiliki kandungan gizi lebih bagus dibandingkan dengan susu kambing, susu sapi Bali juga memiliki kualitas yang tidak jauh beda dengan ASI. Bahkan susu ini mampu untuk meningkatkan vitalitas.
“Susu sapi Bali ini belum banyak dikembangkan untuk konsumsi. Padahal dari sapi yang lagi menyusui, banyak susunya yang bisa didapat,” kata Dosen Fakultas Pertanian Unud, Prof. Dr. Ir. Nyoman Sucipta, MP., saat peluncuran buku “Susu Sapi Bali sebagai Satvika Bhoga” di kampus Universitas Bali Dwipa (UBAD) Denpasar Jalan Flores, Senin (15/7/2019).
Ketua Yayasan UBAD Dr. Ir. Wayan Adnyana,SH,MKn., menambahkan, susu ini juga memiliki khasiat untuk vitalitas, kecerdasan anak, serta berbagai manfaat lainnya. “Ini perlu kita kembangkan karena kualitas dan khasiatnya sangat baik, sehingga perlu kita dorong dan kembangkan sebagai produk lokal yang memiliki kualitas unggul,” bebernya.
Dikatakannya, susu sapi Bali juga bisa diolah menjadi produk kefir yang harganya akan jauh lebih murah dari produk sejenis yang didatangkan dari luar, bahkan kualitasnya juga lebih bagus. “Ini akan terus kita kembangkan dengan menggandeng ibu-ibu PKK untuk mewujudkan produk lokal yang handal,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor UBAD Dr. Ir. Ketut Suriasih, MApp.Sc., menambahkan, susu sapi Bali kandungan mineralnya lebih tinggi dari susu sapi perah. “Kalau susu sapi Bali kandungan kalsium dan mangnesium 0,22 persen, sedangkan sapi perah biasa itu cuma 0,07 persen,” jelasnya.
Menurutnya, satu sapi Bali dalam sehari mampu menghasilkan dua liter perhari. “Susu sapi Bali juga mencegah penuaan dini. Kalau rutin kita minum, juga mampu menghaluskan kulit. Susu ini mengandung anti oksidan yang tinggi,” jelasnya.
Dalam acara peluncuran buku tersebut, juga diisi dengan pelatihan pembuatan susu kefir yang diikuti ibu-ibu PKK Provinsi Bali. (kb)