JEMBRANA, Kilasbali.com-Bupati Jembrana I Putu Artha sempat kecewa saat penyerahan Beasiswa Mahasiswa Berprestasi Pemuda Kabupaten Jembrana Tahun 2018, jumat (10/8/2018). Pasalnya banyak mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Pemkab Jembrana ini tidak hadir dalam acara tersebut. Bahkan Bupati Artha sempat meminta agar pemberian beasiswa dievaluasi kembali.
Dari jumlah total mahasiswa asal Jembrana yang mengajukan permohonan beasiswa ke Pemkab Jembrana pada tahap pertama yakni sebanyak 1.132 orang, yang dinyatakan memenuhi syarat hanya sebanyak 943 orang dan sisanya sebanyak 189 orang dinyatakan gugur.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Jembrana, I Putu Eka Suarnama saat penyerahan Beasiswa Mahasiswa Berprestasi Pemuda Kabupaten Jembrana Tahun 2018, menyatakan Jumlah penerima beasiswa ini terdiri dari 34 orang mahasiswa fakultas kedokteran, 38 orang mahasiswa fakultas teknik dan 762 orang mahasiswa dari fakultas non teknik dan kedokteran.
Permohonan yang dinyatakan tidak lulus ada 5 orang dari fakultas teknik, 11 orang dari fakultas kedokteran dan 27 orang dari fakultas non teknik dan kodokteran serta 146 orang mahasiswa Universitas Terbuka (UT). Begitu pula ada 109 orang mahasiswa yang lulus seleksi tapi tidak dapat dibiayai. Jumlah penerima beasiswa terdiri dari 34 orang dari fakultas kedokteran, 38 orang dari fakultas teknik dan 762 orang dari fakultas non teknik dan kedokteran.
Keterlambatan pencairan beasiswa periode I ini diakuinya karena banyaknya jumlah pemohon dan keterbatasan tenaga. “Keterlambatan proses pencairan periode I bulan Januari-Juni 2018 penyebabnya karena jumlah pemohonnya banyak juga juga keterbatasan tenaga” ungkapnya. 834 orang penerima ini adalah mahasiswa regular jejang D III, D IV dan S I yang melaksanakan tatap muka penuh waktu dari perguruan tinggi negeri dan swasta dengan akreditasi A.
Sementara itu, Bupati Jembrana, I Putu Artha menyoroti adanya penerima beasiswa yang tidak hadir saat tatap muka. “Disuruh hadir saja susahnya luar biasa, besok kalau tidak hadir jangan dikasi” ujarnya. Menurutnya pemberian beasiswa perlu dievaluasi. “Jangan sampai mahasiswa Jembrana tidak tahu pimpinan Daerah, program Daerah dan berapa Kelurahan dan Desa di Jembrana dam sama-sama mahasiswa Jembrana tidak saling kenal,” ungkapnya, seraya menambahkan agar kedepan untuk pembagian beasiswa dilakukan pada hari libur agar semua mahasiswa bisa hadir. “Besok cari moment pembagian beasiswa saat libur agar semua bisa hadir,” lanjutnya.
Mahasiswa Jembrana diharapkan bisa menunjukkan prestasinya sehingga Pemkab Jembrana dan orang tua tidak sia-sia mengeluarkan dana untuk biaya kuliah. “Minggu ini sudah ditransfer ke rekening masing-masing. Manfaatkan dengan baik beasiswa yang diperoleh, jangan sampai dipakai hal-hal negatif. Jagalah nama baik Jembrana semasa mengenyam pendidikan,” tandasnya. (ptu/*KB).