TABANAN, Kilasbali.com β Perusahaan Umum Daerah Tirta Amerta Buana atau Perumda TAB menggandeng pihak swasta yakni PT Rafa Karya Indonesia untuk mempercepat realisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tukad Yeh Empas.
Kerja sama dalam format business to business (B to B) ini menjadi strategi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan untuk bisa mempercepat realiasasi SPAM Tukad Yeh Empas di tengah berlakunya kebijakan efisiensi anggaran secara nasional.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pada Senin (28/4). Proses penandatanganan itu dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya.
βIni alternatif karena saat ini ada efisiensi dari APBN,β kata Bupati Sanjaya yang hadir dalam penandatanganan MoU itu.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda TAB, I Gede Nyoman Wirah Adnyana, menjelaskan bahwa pembangunan SPAM Tukad Yeh Empas sejatinya sudah berjalan sejak 2017 lalu melalui bantuan APBN.
Namun dalam perjalanannya, pada 2020 lalu, program tersebut terhenti sampai dengan tahap pembangunan bendungan. Ini dikarenakan Pemerintah Pusat kala itu memberlakukan kebijakan refocusing anggaran menyusul terjadinya pandemi COVID-19.
Dalam perkembangannya, program SPAM Tukad Yeh Empas ini hendak dilanjutkan kembali. Hanya saja di tahun ini, Pemerintah Pusat memberlakukan kebijakan efisiensi anggaran.
βSetelah pandemi, kami berusaha melanjutkannya, tetapi APBN tidak bisa mengakomodasi sepenuhnya,β kata Wirah.
Karena itu, pihaknya memutuskan untuk menempuh skema B to B untuk bisa merealisasikan pembangunan instalasi pengolahan air tersebut. Dalam kerja sama ini, PT Rafa Karya Indonesia akan melakukan investasi untuk membangun instalasi tersebut.
Usai penandatanganan MoU ini, tahap berikutnya adalah penyusunan studi kelayakan atau feasibility study (FS).
Nantinya, dokumen tersebut akan melalui kajian dari Badan Pengawasan Keuangan. Selain itu, tahapan ini akan mendapatkan pendampingan dari aparat penegak hukum untuk menjamin transparansinya.
Setelah FS tuntas, proyek itu akan masuk ke tahap tender terbuka. Menurutnya, dari proses penyusunan FS hingga tender setidaknya memerlukan waktu selama enam sampai satu tahun.
Bila menengok perjalanan sebelumnya, proyek SPAM Tukad Yeh Emas yang lengkap dengan instalasi pengolahan air dan jaringan distribusinya diperkirakan perlu biaya sekitar Rp 235 miliar.
Khusus dalam kerja sama yang telah disepakati, PT Rafa Karya Indonesia akan melakukan investasi yang fokus pada pembangunan instalasi pengolahan. Sedangkan jaringan distribusinya masih akan diupayakan melalui pendanaan dari APBN. (c/kb)