DENPASAR, Kilasbali.com – Pj Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya meluncurkan aplikasi smart dashboard Pusat Informasi Layanan Strategis Terintegrasi (Pil Sakti) di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali, Denpasar, Selasa (23/7).
Mahendra Jaya mengatakan, ketersediaan data yang memadai akan sangat membantu dalam pengambilan kebijakan, terutama dalam era digital saat ini. “Saya sendiri berpegang pada data, sehingga mudah untuk berbicara dan mengambil langkah lebih lanjut,” harapnya.
Sebagai langkah integrasi layanan strategis ke smart dashboard pimpinan, Pj Gubernur menyebut aplikasi ini sangat membantu sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses pengambilan keputusan di tingkat pimpinan.
“Saya sangat senang dengan adanya ‘Pil Sakti’, ibaratnya sekarang Bali ada di genggaman. Semua hal yang ingin diketahui, data yang kita perlukan, semuanya bisa didapatkan dan inilah yang kita harapkan,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa lembaga pemerintahan saat ini tidak bisa tutup mata terhadap perkembangan dunia dan digitalisasi, serta seharusnya melek terhadap kemajuan teknologi dengan memaksimalkan perangkat serta aplikasi yang memudahkan dalam menjalankan kewajiban pekerjaan.
“Namun yang perlu diperhatikan, jangan hanya membuat tapi tidak berkelanjutan. Harus dipelihara.Juga perlu diperhatikan keamanan karena aplikasi ini menyangkut data yang strategis. Perlu memastikan keamanan data dan tingkat akurasi yang baik,” tandasnya.
Mahendra Jaya menambahkan bahwa penggunaan aplikasi harus mudah, efektif, dan tidak ribet.
“Bali ini seksi, isu tentang Bali selalu menarik perhatian. Saya harap layanan ini juga akan membantu memetakan kebutuhan masyarakat. Saya juga berharap tetap diperbarui. Bisa dievaluasi dan kita pantau bersama. Sekali lagi saya mengapresiasi Pak Kadis Kominfos dan tim yang telah membantu memenuhi kebutuhan kita,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali menyebut kelahiran ‘Pil Sakti’ didasarkan pada kebutuhan pimpinan untuk mengakses data dari berbagai OPD di lingkungan Provinsi Bali.
“Tentu akan menyulitkan jika harus membuka banyak aplikasi berbeda dari tiap OPD. Maka kita mengambil langkah untuk mengintegrasikannya, dan kebetulan aplikasinya dibuat Diskominfos, alias satu vendor, sehingga tidak sulit mengintegrasikannya,” kata Sekda.
Menurutnya, aplikasi yang tersebar di beberapa perangkat daerah namun tidak saling terintegrasi mengakibatkan proses pengambilan keputusan menjadi tidak efisien, karena pimpinan harus mengakses satu per satu aplikasi untuk memperoleh data yang diperlukan.
Ke depannya, Sekda Dewa Indra mengharapkan penyempurnaan aplikasi dalam penyediaan data yang benar-benar mencerminkan kondisi di lapangan.
“Jadi harus terupdate setiap saat, data hari ini, data kemarin, data bulan lalu. Data yang kita butuhkan harus bisa didapatkan dengan tepat dan cepat. Kekuatan dashboard terintegrasi ini akan bersandar pada kekuatan aplikasi masing-masing OPD dan saya harap tiap OPD bisa menunjang itu,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali, Gede Pramana, mendorong keterpaduan layanan digital di tiap perangkat daerah agar bisa terintegrasi dalam satu dashboard. Hal ini, menurutnya, akan menyediakan layanan informasi strategis kepada pimpinan daerah.
“Sejumlah layanan informasi strategis di masing-masing OPD seperti Sigenting, Sigapura, PIKBS, Love Bali, Sikuat, hingga absensi dan Simpeg sudah kita integrasikan dan bisa diakses dalam satu dashboard,” jelasnya. (M/kb)