GIANYAR, Kilasbali.com – Pedagang Pasar Sukawati Blok C yang berjualan sembako, sayur mayur buah-buahan dan lainnya, kini mulai kebingungan. Meski sebelum direnovasi, para pedagang ini sempat bersyukur, karena akan beralih berjualan barang seni atau souvenir lainnya. Kini setelah pasar direnovasi menjadi pasar seni, karena kondisi pariwisata lesu, mereka ogah beralih ke barang seni.
I Made Gandra, salah seorang pedagang mengungkapkan, sebelumnya Pasar Sukawati Blok C direnovasi, semua pedagang kompak setuju untuk dialihkan menjadi pasar seni. Terlebih, selain mendapatkan jatah los untuk berjualan soevenir, pedagang ini masih bisa berjualan sayur mayur, buahan dan lainnya di Pasar relokasi yang nantinya akan dipermanenkan menjadi pasar umum.
Kalaupun mereka bersiap untuk menjadi pedagang souvenir selain selain pedagang sembako, mereka pesimis. Karena dalam kondisi pariwisata yang lesu ini, rekannya yang para pedagang seni sedang kesulitan karena sepi pengunjung.
“Jujur kami kebingungan. Kalau kami beralih ke pedagang seni atau souvenir pastinya butuh modal lagi dan sekarang ini tidak menjanjikan. Sedangkan kalau diberlakukan di pasar relokasi juga sepi. Kami serba salah,” sesal Gandra yang ditemui, Rabu (27/10/2021).
Kebingungan yang sama juga dirasakan ibu Budiasih pedagang lainya di Balok C. Dirinya kesulutan untuknmemutuskan harus berjualan apa nantinya setelah mendapat tempat di Blok C yang sebelumnya pasar umum jual sembako. Karena kini setelah direnovasi pedagang sayur mayur ini dirinya berencana akan berjualan kain. “Kalo gak mau jual kain, ya hangus jatahnya. Kalau tetap berjualan sayur di pasar relokasi juga sepi,” ujar bingung Budiasih.
Memang rencana awalnya agar jatahnya tidak hangus dirinya akan digantikan anak atau saudara yang jualan kain. Tapi situasi corona gini modal juga belum ada. “Kalau pinjam modal, takut juga karena pariwisata masih sepi. Teman-teman di pasar seni blok lainnya malah banyak yg tutup karena sepi,” ujarnya lagi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Luh Gede Eka Suary menegaskan, sudah ada persetujuan pedagang. Dikataknya hal ini sudah berproses sejak lama. Menjadi sebuah kesepakatan dan sosialisasi telah dilakukan dengan pedagang. Dan hal itu pun telah disetujui pedagang.
“Kita kan tidak mungkin gegabah melakukan perencanan dan pembangunan, semua sudah melalui proses panjang,” ujar pejabat kelahiran Tabanan ini.
Dikatakan juga sebelum persetujuan, verifikasi pedagang juga sudah dilakukan, kepala pasar juga selalu mengumumkan, ada saksi juga dari Kepala Desa sukawati dan jro bendesa adat Sukawati yang menjabat saat itu.
Lanjutnya, Revitalisai ini merupakan rencana Pemerintah untuk menjadikan pasar sukawati Blok A B C semuanya menjadi pasar seni. “Untuk itu, pedagang di Blok C mereka diberi dua hak, dengan berjualan dagangan umum di pasar relokasi di Banjar Gelumpang dan di pasar blok C juga dikasi jatah tempat untuk berjualan dagangan seni,” tandasnya. (ina/kb)
