DENPASAR, Kilasbali.com – Penurunan pembatasan PPKM dari level 4 ke Level 3 membawa angin sejuk yang membuat masyarakat tersenyum setelah hampir 2 tahun mengalami keterbatasan akibat pandemi, namun dengan adanya rencana pembatasan ganjil genap ini otomatis masyarakat yang mencoba kembali bangkit kembali merasa terkekang, padahal harapan masyarakat kalau bisa PPKM sekarang bisa diturunkan lagi levelnya sampai ke level 2 agar masyarakat bisa lebih leluasa mempersiapkan memasuki masa transisi seperti yang sudah tegaskan Presiden Jokowi bahwa pandemi ini akan menjadi endemi dan nanti kita akan terbiasa hidup dengan covid sama dengan penyakit flu lainnya.
“Rencana pemberlakuan ganjil-genap di dua Daerah Tujuan Wisata (DTW) Sanur dan Kuta pada hari sabtu, minggu dan hari libur serta hari libur fakultativ pemda adalah terlalu berlebihan, tidak ada urgensinya. Kalaupun ada kemacetan diantara jam-jam tertentu itu hal wajar,” ungkap Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta saat ditemui di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Senin (20/9/2021),
Mudarta berharap kebijakan yang sekiranya akan menambah stress masyarakat agar ditinjau ulang, kalau bisa sedikit dilonggarkan, dan dipermudah upaya masyarakat membangun kembali perekonomiannya yang sudah terpuruk akibat
“Kondisi masyarakat sekarang ini sudah tidak punya apa-apa, mau kemana lagi. Pantai mungkin satu-satunya tempat dimana masyarakat bisa melepas penat, karena untuk ketempat-tempat khusus seperti mal rasanya sudah tidak mungkin, pantai itu ruang terbuka luas, sedikit kemungkinan akan terjadi penumpukan, asal prokes dijalankan dan aturan 3 M diterapkan. Jangan terlalu kejamlah sama masyarakat,” ujar Mudarta.
Menurutnya, apa yang disebut pemerintah sebagai upaya untuk mengendalikan dan menjaga fluktuasi kunjungan di dua DTW tersebut justru lebih banyak mudaratnya, Ia meminta Pemerintah realistis dalam membuat kebijakan, sedianya kebijakan dibuat agar ada mamfaat bagi masyarakat.
“Kunjungan wisatawan belum juga ada kenaikan signifikan yang bisa menyebabkan kemacetan parah, ini kan masih masyarakat sekitar yang ingin berakhir pekan ke pantai, lain hal kalau kemacetan itu terjadi disentra bisnis. Ini malah nanti akan ada pos-pos penjagaan untuk pemeriksaan, ini yang justru akan menimbulkan kerumunan baru kalau sistim ganjil genap diterapkan,” kata Mudarta. (m/kb)