PolitikTabanan

Tidak masuk Daftar Caleg, Meliani Histeris di Kantor KPU

    TABANAN, Kilasbali.com-Pendaftaran Calon Legislatif tahun 2019 Partai Golongan Karya (Golkar) di KPU Tabanan mendadak panas pada Selasa (17/7/2018). Dimana kader sekaligus incumbent Golkar Ni Made Meliani histeris dan emosi saat dirinya tahu berkasnya tidak didaftarkan sebagai Caleg. Justru ada penumpang gelap yakni salah satu partai Hanura yang masuk daftar caleg di Partai Golkar. Bahkan nama-nama kader incumbent banyak yang bergeser.

    Padahal sesuai dengan rapat koordinasi di internal Golkar nama Ni Made Meliani yang juga Wakil Ketua DPRD Tabanan ini ada pada posisi nomor urut satu. Namun begitu berkas didaftarkan oleh Ketua DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Arya Budi Giri alias ABG didampingi Sekertaris Golkar Nyoman Suarsedana mendadak hilang. Tentu hal ini mengundang amarah kader Srikandi itu. Saat itu pun Meliani mencak-mencak kepada ABG menanyakan alasan dirinya tidak didaftarkan.

    Awalnya Partai Golkar mendaftarkan para calegnya ke KPU Tabanan sekitar pukul 11.00 Wita. Hanya saja berkas dikembalikan oleh KPU Tabanan karena ada beberapa bakal caleg yang tidak berisi foto. Serta nama ABG salah ketik antara di SK pusat dengan di KTP karena di SK di tulis Arya Budi Tiri sebenarnya adalah Arya Budi Giri.

    Saat itu ABG yang didampingi Nyoman Suarsedana pun balik dan meperbaiki berkas yang salah. Lalu sekitar pukul 15.30 Wita pun mereka berdua datang untuk kembali mendaftar. Beberpa menit kemudian datang juga Made Meliani masih dengan raut muka senyum dan tanpa masalah menuju ke lantai dua tempat pendaftaran.

    Baca Juga:  Pj Gubernur Mahendra Jaya Harap Pilkada Bali “Zero” Masalah

    Ia pun mengecek berkas yang disetorkan, pada saat berkas berita acara penerimaan sudah ditandatangani. Hanya saja berkas ia yang kemarin dikumpulkan tersebut hilang tidak terdaftar. Saat inilah emosi Made Meliani memuncak. Ia mencak-mencak ABG dihadapan staf KPU yang saat itu tengah bekerja.

    Suasana menjadi tegang dan panas akhirnya Made Meliani. Karena ribut akhirnya salah satu kader Golkar meminta ruangan khusus. Meliani, dan ABG serta Nyoman Suarsedana menuju ruangan Ketua KPU Tabanan. Di dalam ruangan ini pun terjadi keributan hingga Made Meliani histeri dan menangis.

    Atas kondisi tersebut, Nyoman Arya Budi Giri ketika ditanya berdalih ada kekeliruan administrasi. Ia juga menyebutkan tidak ada pergeseran nama caleg dan mengaku pada saat membawa berkas yang salah tersebut 6 orang incumbet sudah didaftarkan. “Tadi ada kekeliruan administrasi, tidak ada geser jadi biasalah di partai ada seperti itu. Kita selesaikan untuk membesarkan partai Golkar Tabanan,” dalihnya.

    Baca Juga:  Pengurus Paguyuban Pasundan Bali Silahturahmi dengan Wayan Koster

    Bahkan ia juga memastikan jika nama Made Meliani akan masuk. Hanya saja perlu waktu karena sekarang waktunya tidak memungkinkan. Masuknya nanti tanggal 20 Juli bisa dimonitor. “Pasti masuk tapi perlu waktu,” tambahnya.

    Sementara itu, Ni Made Meliani mengatakan namanya tidak masuk setelah dirinya datang dan mengecek namanya. Padahal sebelumnya sudah tandatangan sillon dan berkas sudah dilengkapi. Saya sudah naken silon kemarin,” ujarnya dengan nada marah.

    Bahkan terkait dengan namanya tidak ada, ia mengaku tidak tahu. Dan ia menyarankan menanyakan kepada yang mencopot. “Saya tidak tahu, tanyakan kepada yang mencopot, saya juga tidak lihat siapa saja yang masuk, karena saya hanya melihat nama saya tidak ada,” ujarnya dengan nada kesal.

    Baca Juga:  WNA Australia yang Hanyut di Pantai Pengasahan Ditemukan Sudah Meninggal

    Bahkan terkait hal ini ia tidak akan mengambil jalur hukum. Karena ia mempercayai ketua induk partai. “Kata ketuanya tadi nama saya akan dimasukkan, tolong wartawan catat omomanganya itu,” tegasnya.

    Disisi lain kisruhnya pendaftaran tersebut Ketua KPU Tabanan, Luh Dara Yoni mengatakan itu bukan ranah KPU dan menyarankan diselesaikan ke internal partai. “Kami menerima berkas sudah lengkap sehingga kami sahkan,” tegasnya.

    Bahkan kata dia, kalau mau diganti, atau seperti apa itu tergantung partai dengan aturan perbaikan sesuai jadwal. “Masalah diganti atau tidak diganti tergantung partai kalau ada yang mengundurkan diri,” tegasnya seraya menyebutkan hingga pukul 18.00 Wita baru ada 7 partai yang mendaftar. (*KB).

    Back to top button