TABANAN, Kilasbali.com – Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya, meresmikan gedung Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Polres Tabanan yang berlokasi di Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, pada Rabu (30/4).
Dengan adanya gedung itu, ia berharap layanan pembuatan SIM untuk wilayah Tabanan dan sekitarnya bisa lebih efektif dan transparan.
“Sekarang pasti lebih cepat, lebih efektif, dan transparan,” kata Daniel saat memberi sambutan usai meninjau tiap zona di gedung Satpas Polres Tabanan tersebut.
Harapannya itu didasari dengan adanya zona-zona layanan pada gedung yang berdiri di lahan seluas sekitar 7.800 meter persegi tersebut.
Dan yang paling penting, sambungnya, keberadaan gedung Satpas Polres Tabanan memanfaatkan teknologi sensor pada zona ujian baik pada e-AVIS maupun e-DRIVE.
Sensor tersebut terintegrasi dengan sistem yang ada pada Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri di Jakarta. “Semuanya obyektif karena memanfaatkan teknologi,” imbuhnya.
Ia menyebut, gedung Satpas Polres Tabanan merupakan yang kedua di Bali. Untuk yang pertama, gedung serupa ada di wilayah hukum Polres Karangasem.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Anton Suherman, menjelaskan bahwa gedung Satpas Polres Tabanan terdiri dari empat zona layanan.
Zona pertama menjadi tempat untuk informasi dan penerimaan berkas permohonan pembuatan SIM. Berikutnya, zona kedua adalah tempat registrasi dan identifikasi berkas.
“Untuk memastikan kembali data-data pemohon, perekaman sidik jari, foto, dan pembuatan tanda tangan digital,” jelasnya.
Selanjutnya zona ketiga yang menjadi tempat ujian bagi pemohon SIM. Pelaksanaan ujian itu memanfaatkan e-AVIS atau platform digital ujian teori SIM yang materinya diacak oleh sistem di Korlantas Polri.
“Sekarang (soal ujian) random. Bukan seperti sebelumnya yang pakai bank soal,” imbuh Anton.
Masih di zona yang sama, pemohon SIM juga mesti melalui uji keterampilan mengemudi yang memanfaatkan e-DRIVE atau sistem ujian praktik SIM yang menggunakan sensor.
“Penentuan kelulusan pakai sensor. Tidak pakai asumsi. (Sensor) ditanam di tiap sudut rute-rute tempat ujian. Hasilnya direkap mesin. Nanti disampaikan lulus atau tidaknya. Hari itu juga,” jelasnya.
Zona terakhir, sambungnya, adalah tempat penerbitan SIM yang disertai pula dengan keberadaan loket pembayaran.
“Gedung ini juga disertai dengan fasilitas lainnya yang menunjang kenyamanan pemohon. Dan yang paling penting, tempat parkir. Sekarang lebih luas,” tegasnya. (c/kb)