TABANAN, Kilasbali.com – Bidang infrastruktur masih masuk ke dalam program prioritas yang akan diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan di bawah kepemimpinan I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga pada 2025-2030.
Dalam bidang ini, kegiatannya tidak hanya meliputi perbaikan jalan yang rusak saja. Namun ada juga perbaikan saluran irigasi, penyediaan air minum, perbaikan gedung untuk menunjang pelayanan fasilitas publik, hingga penataan kawasan.
“Semua infrastruktur masih menjadi fokus. Tidak hanya jalan,” jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra, Selasa (14/1).
Khusus untuk perbaikan jalan saja, ia menyebut pelaksanaannya ada di kawasan perkotaan maupun pedesaan. Ini termasuk dengan jalan rusak yang masih tersisa kurang lebih empat persen di Tabanan.
“Ada di kota. Ada di desa. Di beberapa titik. Termasuk menargetkan yang empat persen juga,” sebut Dedy. “Secara kilometer sekitar 35 kilometer,” imbuhnya.
Dalam perbaikan jalan ini, pihaknya mengalokasikan anggaran sampai puluhan miliar. Anggaran tersebut khusus untuk melakukan perbaikan atau rekonstruksi dengan nominal mencapai Rp 54,708 miliar lebih.
Program perbaikan ini meliputi ruas jalan Desa Tegalinggah menuju Pucak Sari di Kecamatan Penebel sepanjang 3,3 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 8,4 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Berikutnya ruas jalan Bengkel Anyar menuju Pura Tamba Waras di Kecamatan Penebel sepanjang 1,149 kilometer dengan sumber anggaran yang sama sebesar Rp 2,3 miliar.
Selanjutnya, ruas jalan Desa Tangguntiti menuju Beraban di Kecamatan Selemadeg Timur sepanjang 2,3 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 5,9 miliar dari DAK.
Kemudian ruas jalan Tangguntiti menuju Pantai Beraban di kecamatan yang sama sepanjang 3,1 kilometer dengan anggaran DAK sebesar Rp 9,3 miliar.
Program yang sama juga akan diterapkan pada ruas jalan Antosari menuju Bade Gede di Kecamatan Selemadeg Barat sepanjang 2,830 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 8,6 miliar dari DAK.
Peningkatan jalan Bongan menuju Cengolo di Kecamatan Tabanan sepanjang 1,450 kilometer dengan anggaran Rp 4,1 miliar yang bersumber dari APBD Tabanan.
Peningkatan ruas jalan Payukbangkah menuju Penulisan di Kecamatan Kerambitan sepanjang 1,250 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar bersumber dari BBK Badung.
Lanjut dengan ruas jalan Mandung menuju Kukuh di Kecamatan Kerambitan sepanjang 1,4 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 4 miliar dari BKK Badung.
Ruas jalan Cengolo menuju Penarukan di Kecamatan Kerambitan sepanjang 1,750 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar bersumber dari BKK Badung, dan ruas jalan Banjar Adeng menuju Tegal Jadi di Kecamatan Marga sepanjang 0,8 kilometer dengan anggaran sebesar Rp2,4 miliar dari APBD Tabanan.
Selain perbaikan atau rekonstruksi dalam istilah teknisnya, program pemeliharaan jalan juga tetap akan dilaksanakan. Hanya saja, mengingat ini masih awal tahun, pihaknya belum bisa melakukan pengadaan bahan untuk kebutuhan melapisi permukaan jalan.
“Pemeliharaan juga ada. Cuma di awal tahun, kami masih kesulitan melakukan pengadaan bahan. Kami masih persiapan pengadaan bahan untuk tembelan. Secara bertahap lah,” tegasnya.
Di luar jalan, bidang infrastruktur lainnya yang tetap mendapatkan fokus perhatian salah satunya penataan tapal batas. Khususnya di kawasan timur yang berbatasan dengan Kabupaten Badung di Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri.
Rencananya, penataan kawasan tapal batas di timur ini bukan hanya dilakukan dengan pembangunan gerbang atau gate semata. Melainkan, penataan kawasan di sekitarnya, baik di timur maupun di barat pintu masuk tersebut.
“Sekarang baru (gate) tapal batasnya saja. Nanti ada tambahan (penataan kawasan) di sekitarnya. Sekarang kami masih merancangnya,” bebernya.
Selain pintu masuk di tapal batas, fokus lainnya ada pada pembangunan Taman Tugu Singasana tahap dua yang bertempat di lahan bekas Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. (c/kb)