GIANYAR, Kilasbali.com – Menghadapi penyakit yang dideritanya, seorang pria warga Banjar Pande, Tulikup, Gianyar ini tak setegar namanya.
Wayan Pageh (49) yang mengidap Kanker Hati ditemukan terbujur kaku, tergantung di “langgatan” tungku api di dapurnya, Selasa (30/7) pagi. Peristiwa inipun tidak patut untuk ditiru.
Korban bunuh diri ini ditemukan pertama kali oleh anak sulungnya, I Putu Krisna sekitar pukul 06.00 Wita. Pagi itu, awalnya Putu hendak mengecek kondisi ayahnya di kamar. Karena tidak ada, Putu bertanya ke ibunya, Ni Wayan Srinadi.
Karena ibunya juga tidak mengetahui, Putu mulai was-was. Sang anak pun terperanjat ketika masuk dapur. Karena mendapati ayahnya sudah terbujur kaku dalam posisi tergantung di langgatan (tempat penyimpanan kayu bakar).
Putu pun bergegas keluar untuk memberitahu ibunya dan keluarga lainnya. Bersama para tetangga korban lantas diturunkan dan digiring ke dalam kamar. Karena dipastikan sudah meninggal, kejadian itu lanjut dilaporkan ke kadus dan diteruskan ke aparat kepolisian.
Seiring kedatangan petugas kepolisian serta petugas medis, suasana rumah korban sudah ramai didatangi warga. Pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP dan meminta sejumlah keterangan. Sementara petugas medis melakukan pemeriksaan luar (visum luar) serta identifikasi jenazah.
Kapolsek Kota Gianyar, Kompol I Nyoman Sukadana membenarkan peristiwa ulah pati itu. Disebutkan, saat di TKP pihaknya mendapati korban sudah dievakuasi ke kamarnya. Dimana, korban sebelumnya tergantung dengan tali kabel listrik.
“Korban tergantung di bambu penyangga kayu bakar setinggi 1,75 Cm dengan menggunakan Kabel listrik warna hijau putih sepanjang 3 meter,” ungkapnya.
Dari keterangan pihak keluarga, disebutkan jika korban selama ini mengidap penyakit kanker hati dan menjalankan rawat jalan ke RSU Sanglah Denpasar. Dimana kondisi korban lemas dan jarang melakukan aktivitas.
“Dari keterangan istrinya, korban pernah mengeluhkan sakitnya yang tidak kunjung sembuh. Dari pihak keluarga Korban sudah mengikhlaskan kepergian Korban yang murni meninggal karena bunuh diri,” jelasnya singkat. (ina/kb)