TABANAN, Kilasbali.com – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Tabanan berhasil menekan laju inflasi tertinggi yang sempat terjadi beberapa bulan lalu.
Sekadar mengingat, Tabanan sempat menjadi daerah dengan inflasi tertinggi di Bali yakni 4,42 persen pada April 2024 lalu.
Saat ini, laju tersebut berhasil ditekan bahkan cenderung deflasi sebesar 1,96 persen. Paling rendah di Bali.
“Turunnya dalam. Sangat signifikan,” jelas Kabag Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Tabanan, I Nyoman Hari Sujana, Jumat (12/7).
Ia menjelaskan, upaya penurunan laju inflasi ini sesuai dengan arahan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, melalui TPID.
“Dengan melakukan intervensi-intervensi terhadap sepuluh komoditas penyumbang inflasi,” imbuhnya.
Setidaknya ada sepuluh upaya yang telah dilakukan untuk menekan laju inflasi yang sempat tertinggi di Bali tersebut.
Di antaranya, menjaga ketersediaan stok pangan dengan membangun kerja sama antara TPID, perangkat daerah terkait, Bumdes, dan Bulog.
Kerja sama ini direalisasikan ke dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah sebanyak dua kali, pasar murah sebanyak dua kali, dan operasi pasar sebanyak 53 kali.
Dalam kegiatan tersebut, setidaknya 75 ton beras medium yang disebar, 10 ribu kilogram gula pasir, dan 500 liter minyak goreng. Ada juga kebutuhan pangan lainnya seperti telur, daging, sayuran, dan lain-lainnya.
“Beras paling tinggi kenaikan (harganya). Baik premium maupun medium. Kami fokusnya ke medium dengan beras SPHP,” ujarnya.
Di luar itu, TPID juga melaksanakan sidak dan monev dengan melibatkan Forkompinda, Bulog, untuk memastikan harga jual sesuai dengan HET dan tidak terjadi penimbunan.
“Selain itu, TPID juga melakukan koordinasi dan monev gas Elpiji tiga kilogram bersama Hiswana Migas dan agen/SPBE di lapangan agar tidak terjadi kelangkaan,” ungkapnya.
Selanjutnya, TPID melalui Dinas Perhubungan juga melakukan movev angkutan barang di terminal dan pasar untuk menjaga kelancaran distribusi logistik.
Kemudian, kerja sama antardaerah yang dilakukan Perumda Dharma Santika, kerjasama dengan Perumda Kabupaten Buleleng dan Perumda Kota Denpasar.
“Masih ada lagi beberapa upaya lainnya yang dilaksanakan untuk menanggulangi inflasi tersebut sesuai arahan bupati,” tukasnya. (c/kb)