SINGARAJA, Kilasbali.com — Atlet tembak Tiger Shooting Club Buleleng, Gede Restu Diva Prayoga meninggal dunia genap di usia 17 tahun. Putra sulung dari tiga bersaudara pasangan suami istri (Pasutri) Putu Wisnu Wardana (39) dan Ni Luh Putu Indrapi (40) itu berpulang tepat di hari ulang tahun sang ayah.
Diva tercatat masih duduk di bangku kelas XIb jurusan IPA di SMA 3 Singaraja menghembuskan nafas terakhir paska alami kecelakaan maut di ruas jalan Kerobokan-Singaraja, persisnya di perempatan (simpang empat) Banjar Bale Agung, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, pada Rabu, 4 Januari 2023, sekitar pukul 18.00 sore.
Kabar berpulangnya Diva Prayoga sontak membuat sejumlah kalangan terkejut. Pun sang pelatih club olahraga menembak Tiger Shooting Club dibawah naungan Perbakin Buleleng, I Gde Putu Wirayasa.
Pelatih Wira mengaku merasa sangat kehilangan, lantaran almarhum salah satu atlet potensial yang dimiliki club. Sejak bergabung di awal bulan Januari 2022 lalu, Diva berhasil menunjukkan kepiawaiannya dengan menyabet medali dalam event lokal dan kejuaraan nasional (Kejurnas) kategori tembak Reaksi AA IPSC Air SoftGun.
“Sejak awal gabung club, bakat dan kegigihan berlatih yang dimiliki Diva sudah kelihatan. Nah, melihat potensi itu, kami putuskan ajak Diva ikut bertanding. Hasilnya, di tahun 2022 lalu, Diva mampu menyabet berbagai gelar juara, diantaranya juara II overall pemula di Denpasar, kemudian naik kelas kategori junior dan menorehkan prestasi juara II AA IPSC HUT Bhayangkara Polres Buleleng pada bulan Juni 2022, sebelum akhirnya Diva berhasil mencatatkan prestasi saat Kejurnas AA IPSC Lv2,” ujarnya.

“Malang Open diadakan bulan Agustus 2022 lalu. Saat itu, Diva menyabet juara I junior non AA IPSC dan juara II Overall non AA IPSC. Ya, almarhum Diva memang memiliki bakat dan sangat patuh, bahkan karakternya jengah (ngotot) ini, yang sangat kami apresiasi. Seluruh prestasi Diva tercatat dalam Pengcab Perbakin Buleleng,” kenang Wira dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Pantauan, kesedihan kental menyelimuti rumah duka keluarga almarhum Diva di Desa Kerobokan, Buleleng. Deretan karangan bunga ucapan belasungkawa terlihat berjejer hiasi jalan masuk hingga pekarangan rumah duka. Karangan bunga itu, dqtang dari berbagai kalangan, mulai lembaga dan sejumlah nama pejabat publik di Kabupaten Buleleng.

Ketika ditemui, Ni Luh Putu Indrapi tampak masih syok atas kepergian mendiang Diva. Sementara, Putu Wisnu Wardana terlihat berusaha tegar menerima kunjungan pelayat di rumah duka.
Putu Wisnu Wardana yang saat ini jabat Perbekel (Kepala Desa) Kerobokan menceritakan jika istrinya sempat alami ragam kejanggalan dan mimpi buruk sebelum mendiang Diva berpulang.
“Satu minggu sebelum Diva meninggal, sejatinya kami sudah diberikan isyarat berupa mimpi. Kala itu, mamanya Diva (Putu Indrapi) mimpi dua gigi pangkal bawah copot. Biasanya, menurut kepercayaan kami di Bali (Hindu) itu pertanda buruk bagi keluarga. Namun, hal itu berusaha kami tepis dan menenangkan istri agar tidak hanyut akan mimpi itu,” tutur Perbekel Wisnu.
Masih kata dia, sebelum hari Raya Galungan, tepatnya di Penampahan Galungan, jatuh pada Selasa, 3 Januari 2023 lalu, istrinya mendadak memeluknya erat-erat sambil meneteskan air mata.
“Ketika sampai di depan rumah (sore hari), tiba-tiba saja istri berlari memeluk erat tubuh saya. Kala itu saya tanya ke istri, ada apa Bu? dan istri mengaku inguh (kalut, gusar). Karena penasaran, saya kembali tanya, kenapa kok inguh? Istri menjawab sing nawang (kurang tau), kenapa kok bisa inguh, hingga saat itu saya berusaha menenangkan perasaan istri,” ungkapnya.
Sambil mengingat-ingat, Perbekel Wisnu kembali mengungkapkan sebuah kejanggalan dibalik kepergian putra sulungnya itu.
“Masih satu minggu sebelum meninggal, Diva sempat menyampaikan kalimat janggal kepada ibunya, Mama kal kalain kegiatan sekolah di Umanis Galungan (Ibu akan saya tinggal pergi kegiatan sekolah). Jika saja istri saya jawab beh (tidak), kemungkinan Diva tidak pergi selama-lamanya meninggalkan kami,” terang Wisnu.
Tak sampai disitu, Perbekel Wisnu kembali dibuat kaget setelah mendapati percakapan bernada pilu di HP (handphone) milik putranya. Terungkap, Diva yang sudah memiliki kekasih, sempat curhat soal kematian dengan pujaan hatinya tersebut.
“Pilu ketika baca chat Diva dengan kekasihnya di whatsapp (WA). Diva menuliskan soal kematian, kemudian ia (Diva) berpesan kepada pacarnya, jika Diva meninggal, pacarnya itu tidak boleh nutug (ikut) meninggal. Dituliskan juga alasannya, karena masih banyak pria yang masih menunggunya. Dalam chat itu, pacarnya memang tak setuju dengan penyampaian itu, dan berkeinginan sehidup-semati sampai akhir hayat dengan Diva,” kenangnya.
Soal prestasi menembak, Perbekel Wisnu mengakui jika Diva kelahiran 2 Oktober 2005 itu, dari kecil memiliki cita-cita jadi Polisi.
“Sejak kecil Diva memang memiliki cita-cita jadi Polisi. Nah, melihat itu kami arahkan Diva gabung club menembak agar lebih terarah kedepannya,” ujarnya.
Perbekel Wisnu menyatakan ikhlas menerima kenyataan pahit atas kepergian Diva. Meski begitu, ia meminta pihak kepolisian Satuan Lalu Lintas Polres Buleleng agar menegakkan keadilan dan mengusut tuntas insiden kecelakaan yang telah merenggut nyawa putra sulungnya itu.
“Hasil rekaman cctv di lokasi kejadian kami tonton itu, si Bule (Boy) asal Roterdam, Belanda ini melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat menuju timur tanpa menghiraukan jalur yang saat itu dalam situasi macet arus Hari Raya Galungan. Kami minta, Polisi transparan dan menegakkan proses hukum,” pungkasnya.
Patut diketahui, upacara Mekinsan di Gni mendiang Diva akan dilaksanakan pada Rabu (11/1) mendatang di setra (kuburan) Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Catatan pihak kepolisian, Gede Restu Diva Prayoga dinyatakan meninggal oleh tim medis RSUD Giri Emas setelah alami kecelakaan maut yang yakni melibatkan dua kendaraan bermotor di ruas jalan Singaraja-Amlapura, kilometer 7.100, Banjar Bale Agung, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng pada Rabu (4/1) sekitar pukul 18.00 WITA.
Data dihimpun, adapun yang terlibat kecelakaan itu, yakni Boy (33) merupakan Warga Negara Asing (WNA) menunggangi Honda CBR 250 cc DK 3600FBQ. Sementara itu, korban Diva menunggangi Honda Vario 150 cc DK 4336 UBG. (ard/kb)