GIANYAR, Kilasbali.com – Diguyur hujan lebat, tebing tergerus, merajan roboh. Peristiwa itu terjadi di Banjar Tatag, Manukaya, Tampaksiring, Minggu (4/12) pukul 16.00 WITA.
Setelah diguyur hujan, sebuah tebing milik warga longsor menimpa merajan (pura keluarga). Akibatnya satu pelinggih roboh, serta kerusakan di beberapa bagian lainnya. Atas musibah ini, kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp 50 juta.
Senin (5/11) pagi, I Made Karna (50), hanya bisa meratapi merajannya yang terlihat kacau. Dirinya tak menyana mendapati musibah ini.
Terlebih kerugian material yang ditimbulkan tidaklah sedikit. “Pagi ini, saya sudah melaporkan kejadian ini. Mudah-mudahan nantinya akan ada tindak lanjut,” harapnya.
Camat Tampaksiring Dewa Gde Pariyatna mengatakan longsor terjadi pada Minggu (4/12) pukul 16.00 Wita yang diakibatkan oleh adanya curah hujan yang tinggi.
Namun pemilik rumah baru melaporkan kejadian tersebut pada Senin (5/12) pagi. “Sudah ditangani pemilik, dibantu warga dan Polsek Tampaksiring,” jelasnya.
Kapolsek Tampaksiring AKP Ni Luh Suardini mengerahkan personel dengan peralatan berupa cangkul dan sekop untuk membantu warga membersihkan material longsor. Tidak ada korban jiwa dari musibah ini. Namun kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta.
“Kami dari kepolisian menugaskan Bhabinkamtibmas membantu warga sekitar melakukan pembersihan terhadap tanah dan gedong catu yang roboh akibat tertimpa tanah longsor,” terangnya.
Setelah dilakukan pembersihan saat ini gedong catu dan tanah yang longsor sudah bersih di TKP. (ina/kb)