SINGARAJA, Kilasbali.com — Aksi penghijauan mewarnai perayaan HUT ke-49 PDI Perjuangan. Sebanyak 15.000 pohon bibit mangrove ditanam di sepanjang pesisir pantai Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, dilaksanakan oleh elit, pengurus, dan ratusan kader PDI Perjuangan pada Minggu (23/1) pagi.
Tak hanya itu, penghijauan cegah abrasi juga dilakukan serentak di lima (5) kabupaten kota, yakni di Kabupaten Buleleng, Jembrana, Klungkung, Badung serta Kodya Denpasar.
Nah, khusus penanaman mangrove di Buleleng, PDI Perjuangan difasilitasi Dinas Kehutananan dna Lingkungan Hidup Provinsi Bali dan sejumlah LSM peduli mangrove dengan 15.000 ribu bibit pohon.
Wayan Koster selaku Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, dalam sambutannya mengatakan, penanaman pohon serentak merayakan HUT ke 45 PDI Perjuangan dan HUT ke 75 Megawati Soekarno Putri, dipilih pada hari baik.
“Hari baik itu, sejak sepekan jelang Hari Tumpek Uye meruoakan hari raya penghormatan tumbuh-tumbuhan oleh Hindu Bali, merupakan momen yang sangat tepat untuk menanam bibit pohon,” terang Koster.
Koster merupakan Gubernur Bali itu menambahkan, aksi penghijauan penanaman pohon dilaksanakan serentak di 5 kabupaten/kota.
“Total yang kita tanam, yakni 21.000 bibit pohon. Khusus untuk di Kodya Denpasar menanam bibt pohon cemara udang, sedangan di empat kabupaten lainnya ditanam bibit pohon mangrove,” ungkapnya.
Imbuh Koster, aksi penghijauan Ini, baru pertama kali. Belasan ribu bibit mangrove nantinya diharapkan mampu cegah abrasi laut.
“Mari kita jaga bersama untuk mengurangi volume abrasi,” harapnya.
Sementara, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristanto mengatakan, PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Megawati Soekarno Putri, selalu mengamatkan untuk merawat pertiwi, mencinta lingkungan hidup.
Hal tersebut pun merupakan penjabaran konsepsi Memayu Hayuning Bawono dan Tri Hita Karana. Bibit tanaman mangrove diharapkannya tetap diawasi dan dirawat bersama.
“Sehingga 20 tahun ke depan, wilayah pesisir Pejarakan kian hijau, asri,” katanya.
Bali sebut Hasto, sebagai basis kekuatan PDI Perjuangan selain di daerah lainnya di Indonesia, memiliki konteks kesejarahan yang sangat penting bagi Bung Karno dan Megawati Soekarno Putra.
“Atas dasar itu, semangat ideologi Pancasila membuat PDI Perjuangan tetap kokoh dan terus digelorakan,” pungkasnya.