TABANAN, Kilasbali.com – Bertepatan dengan Manis Kuningan, Minggu (1/3/2020), Patung Ganesha yang merupakan patung terbesar di Kabupaten Tabanan dipelaspas (diupacarai secara Hindu-red). Patung dengan ketinggian mencapai 7,5 meter dengan lebar tiga meter ini, dan terletak di Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Tabanan ini menghabiskan anggaran hingga Rp300 juta. Di mana pengerjaannya memakan waktu hingga tiga bulan lamanya, sejak Oktober 2019 lalu.
Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya mengatakan, patung ini merupakan perwujudan dari Dewa Ganesha yang merupakan putra dari Dewa Siwa. Di mana Dewa Ganesha dipercayai sebagai dewa penyelamat.
Sanjaya menceritakan bahwa memang letak patung di pertigaan. Namun, sebenarnya bukanlah pertingaan. Dari cerita para orangtua, lokasi ini adalah sebuah perempatan, dan tidak bisa dilihat secara kasat mata. “Ini sebenarnya ada jalan tembus hingga ke Tegal Baleran dan Kelodan,” ungkapnya.
Sanjaya juga menuturkan terkait ide awal pembangunan patung ini. Dikatakannya, awalnya memang berdiri sebuah patung yang ukurannya sangat kecil, dan tidak diperhatikan. Bahkan, dijadikan lokasi sebagai tempat untuk duduk-duduk.
Karena ada kebijakan dan juga kawasan kota perlu ditata keindahannya, maka dirinya bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan, berencana membangun patung dengan lebih baik. “Jadi saya terinspirasi membangun Patung Ganesha,” jelasnya.
Dikatakannya, ide itu juga dikuatkan dengan adanya pura di dekat lokasi patung ini. Yakni Pura Kahyangan Jagat Manik Swasta. Yang mana patung di dalam pura ini semuanya perwujudan Ganesha. “Jadi biar nyambung dengan pura-nya sehingga bangun patung ini. Mungkin ini patung terbesar di Tabanan. Karena belum ada patung sebesar ini,” tuturnya.
Sanjaya menambahkan, filosofi dari patung ini adalah sebagai lambang kebijaksanaan dan juga Dewa Penyelamat. “Jadi mudah-mudahan alam ini selamat karena Beliau penunggu penyelamat. Dari cerita para orangtua, beliaulah yang mengalahkan raksasa sakti untuk menyelamatkan dunia ini. Mudah-mudahan dengan dibangunnya patung ini, Tabanan maupun Bali pada khususnya, mudah-mudah selamat dari hal negatif. Baik itu pikiran, tindakan, dan perbuatan. Dengan Patung Ganesha ini, mudah-mudahan tenidakan kita jadi positif,” harapnya.
Sementara itu, pembuat patung, Wayan Budi Yasa, 42, menuturkan bahwa patung dengan tenaga sebanyak delapan orang. “Tidak ada kendala dalam penggarapan patung. Cuma, perantos (tangga naik-red) untuk menggarap patung ini harus kuat,” tutur pria asal Banyar Teges, Desa Beraban, Selemadeg Timur ini seraya menyampaikan terima kasih kepada Wakil Bupati atas kepercayaan menggarap patung ini. (jus/kb)