GIANYAR, Kilasbali.com – Diduga depresi berat, seorang pria Ngakan Nyoman Oka Mudita (45) nekat membuang motornya ke Jembatan Sungai Petanu, Banjar Laplapan, Petulu, Ubud. Warga yang mengetahui adanya motor jatuh itupun mengerumuni lokasi tersebut, Rabu (26/2/2020) pagi.
Warga pun sempat penasaran karena diduga ada korban yang ikut terjun dari atas jembatan. Syukur kemudian, saksi mata mengungkapkan jika motor itu sengaja dibuang oleh salah seorang warga asal Banjar Sala, Pejeng Kawan, Tanpaksiring yang diduga menderita depresi berat.
Setelah dipastikan tidak ada korban, kerumunan warga pun berangsur bubar dengan kelegaan. Namun, masih ada beberapa warga yang menyaksikan petugas kepolisian yang sedang mengevakuasi motor. Hingga diatas jenbatan motor dengan plat DK 2763 KAC itu langsung dibawa ke Mapolsek Ubud untuk menghindari keramain yang sempat memicu kemacetan.
Ngakan Darmawan (48) salah seorang warga Banjar Sala, Pejeng Kawan, Tamaksiring mengakui jika motor itu adalah milik adiknya Ngakan Nyoman Oka Mudita. Diungkapkan, Selasa malam sekitar Pukul 23.30 wita, dirinya dan adik iparnya Ni Nyoman Seni melihat kondisi Ngakan Nyoman Oka Mudita yang mengalami depresi berat.
“Dia ngomong keras-keras dan ngomel-ngomel sendiri tidak ada ujungnya. Dia memang sempat mengatakan akan membuang sepeda motor, karena tidak ingin menjadi tumbal. Tumbal apa maksudnya, kami tak ngerti,”ungkapnya.
Usai ngomel-ngomel ngakan Oka lantas mengendarai motornya. Melihat gelagatnya yang tidak terkontrol lagi, pihaknya tidak berani membuntuti. Hingga Rabu dinihari, Ngakan Oka baru pulang dengan jalan kaki. Setelah ditanya, disebutkan jika motornya sudah dibuang ke sungai Petanu dari jembatan.
“Saya pun mengecek ke lokasi sekutar Pukul 07.00 Wita. Motor itu memang kami temukan disekitar bawah jembatan,” terangnya.
Atas kejadian itu, dilaporkan ke Polsek Ubud untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sejumlah petugas Polsek oun berdatangan ke lokasi beberpa menit kemudian dan langsung melakukan evakuasi dibantu Petugas BPBD Gianyar. Pihak keluarga pun memohon agar motor itu dikembalikan ke keluarga pelaku untuk diperbaiki.
“Kami mohon maaf atas kejadian ini. Mungkin secara tidak langsung mengusik kenyamanan pengguna jalan. Tak lupa juga apresiasi kami kepada petugas yang telah membantu proses evakuasi,” ucap Ngakan Darmawan.
Kapolsek Ubud, Kompol Nuryana membenarkan pembuang motor oleh pemiliknya yang menderita depresi itu. Ditegaskan, tidak ada unsur pidana dalam kejadian ini dna memang dibuang karena pada saat itu Ganggung jiwa Ngakan Nyoman Oka Mudita sedang kambuh.
Disebutkan, yang bersangkutan dari sejak lama mengidap sakit gangguan jiwa dan telah sering kali berobat ke Rumah Sakit Jiwa Bangli. Kali ini, pihak keluarga lambat mengajak Ngakan Nyoman Oka Mudita berobat sehingga gangguan jiwanya kambuh yang akhirnya dirinya nekad membuang sepeda motornya.
“Kami sudah arahkan pihak keluarga untuk merawat yang bersangkutan. Khawatirnya, mengusik kenyamanan dan membahayakan lingkungan,” terangnya singkat. (ina/kb)