GIANYAR, Kilasbali.com – Kabupaten Gianyar segera akan memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Reduce, Reuse, Recycle (3R) di setiap desa di bumi seni ini. Tahap awalnya, akan dimulai dari desa percontohan setiap kecamatan dengan konsep penanganan sampah dari hulu atau sumbernya. Hal itu terungkap saat audensi Yayasan Bumi Sasmaya ke Ruang Kerja Bupati Gianyar, I Made Mahayastra yang didampingi Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, Selasa (30/7/2019).
Dalam audensi ini, hadir relawan utama dari Yayasan Bumi Sasmaya, Sean Nino Lotze alias Nino, Ketua Yayasan Pengolahan Sampah Temesi I Wayan Cakera, dan unsur DLH setempat. Pada kesempatan itu, Nino menyampaikan keseriusannya mendukung Pemkab Gianyar yang berkomitmen untuk menanggulangi sampah dari pedesaaan yang dinilai bisa lebih efektif.
Sebagai langkah awal, tidak tanggung-tanggung, pihak Yayasan siap memfasilitasi pembangunan TPS untuk 20 desa. Termasuk pula pendampingan pelaksanaan manajemen hingga berproses secara mandiri. “Kami siap memfasilitasi sebagai apresiasi kami terhahadp komitmen Pemkab Gianyar dalam penanggulangan sampah terpadu di desa,” ungkap Nino.
Dalam paparannya, Yayasan akan membangun fasilitas unit komposting dan pemisahan sampah organik – anorganik. Total anggaran yang dikeluarkan yayasan untuk membangun fasilitas ini sekitar Rp 500 juta per unit. Yayasan juga akan memberikan edukasi, panduan, atau pendampingan tentang pengelolaan sampah secara terpadu. Output atau keluaran yang dihasilkan dari system olah sampah di TPS 3 R ini yakni berupa pupuk organik, biogas, dan bentuk lain.
Bupati Mahyastra pun menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya terhadap Yayasan Bumi Sasmaya. Adanya pihak laian sperti yayasan yang peduli terhadap lingkungan ini, akan memberi kontribusi postif dan turut mensukseskan program pemerintah.
“Ini sangat sejalan dengan konsep penananganan sampah yang kami kembangkan, yakni pengelolaan sampah mulai dari desa. Sebab, sekarang ini pola penanangan sampah di hilir yakni di TPA kurang efektif jika volume sampah terus bertambah. Jalan satu-satunya adalah penanganan sampah dari hulu atau sumbernya,” terang Bupati Mahayastra.
Mewujudkan itu, Bupati pun sudah memetakan desa-desa yang memiliki komitmen untuk dipersiapkan menjadi desa percontohan. Tidak menunda-nunda lagi, pelaksanaannya diharapkan sudah di mulai paling lambat akhir tahun ini. “Kami sudah merancang pembangunan TPS 3R di setiap desa dan ini harus segera terwujud. Syukurnya gayung bersambut, yayasan Bumi Sasmaya siap berkonstribusi dengan mamfasilitasi pembanngunananya, temasuk bank sampah dan lainnya,” bangganya.
Usai pertemuan, Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Parwita menambahkan, beberapa desa sujatinya sudah siap melaksankan program ini. Namun untuk percontohan di setiap kecamatan, akan dipilih desa yang benar-benar siap. Mulai dari ketersediaaan lahan hingga regulasi pendukungnya.
“Untuk lahan, desa wajib menyediakan lahan sekitar 5 sampai 15 are. Desa juga perlu membuat regulasi atau ketentuan lain tentang tata aturan pemisahan sampah organik – anorganik mulai dari dari rumah tangga,” singkatnya. (ina/kb)