NEGARA, Kilasbali.com – Ada – ada saja ulah salah seorang warga binaan Rutan Kelas II B Negara di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Baler Bale Agung, Negara yang diluar nalar dan tidak patut untuk ditiru.
Tahanan kasus pencurian kendaraan bermotor, Putu Suastika (25), diduga memakan kotorannya sendiri. Ulah lelaki asal Banjar Dinas Tengah, Desa Lokapaksa, Seririt, Buleleng pada pekan lalu itu sontak membuat para penghuni lain di sel tahanan khusus resah.
Kepala Rutan Kelas II B Negara, Purniawal mengatakan, pelaku pencurian motor yang menggunakan modus pencurian menukar motor curian tersebut sering mengaku bahwa ia melihat dua sosok gaib yang selalu menakut-nakutinya.
Menurutnya lelaki yang diringkus petugas Satreskrim Polres Jembrana tersebut saat itu mengaku ketakutan karena didatangi sosok seekor kera dan seorang wanita yang menyuruhkan memakan kotorannya sendiri.
“Katanya kepada temannya memang ada sosok wanita dan kera yang dilihatnya. Jadi dua sosok yang dilihatnya inilah yang menyuruhnya,” tuturnya, Rabu (19/6/2019).
Dikatakannya, pelaku pencurian kendaraan bermotor di lima TKP ini kini masih dalam status terdakwa dan merupakan tahanan kasus curanmor.
“Statusnya tahanan titipan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Negara dan sudah beberapa kali menjalani persidangan di PN Negara,” jelasnya.
Pelaku curanmor dengan modus mencuri motor jelek dan ditukar dengan motor curian yang lebih bagus ini memang memiliki riwayat gangguan jiwa, dan sempat dirawat RSJ Bangli, yang kemudian akhirnya ditahan dititipkan di Rutan, “Ya memang memiliki Medical Record,” jelasnya.
Dituturkannya, saat awal penahanannya di Rutan yang dipimpinnya itu, gelagat Suastika memang beda dengan napi lainnya. Suastika cenderung memilih berdiam dan menyendiri serta susah diajak komunikasi. Ia tidak pernah mau diajak berbicara dengan teman satu selnya sehingga ditempatkan disel khusus dengan pengawasan ekstra.
“Awalnya kami tempatkan di sel Mapeling (Masa Pengenalan Lingkungan). Karena ada gelagat maka kami tempatkan di kamar khusus dengan dua tahanan lain. Tahanan ini juga tahanan yang memiliki sosial baik dibanding tahanan lain. Kami juga temaptkan dua petugas untuk memantau,” paparnya.
Ulahnya memakan kotoran sendiri ini menurutnya terungkap setelah diketahui teman sekamarnya yang ditugaskan mengawasi Suastika. Ulahnya itu diketahui lantaran saat itu dimulutnya tersisa kotoran sehingga dilaporkan kepetugas jaga.
“Kami memang tidak lihat sendiri. Jadi dari temannya kejadian itu dilaporkan. Ya kotorannya itu ada di mulutnya,” ujarnya. Kini mengantisipasi agar tidak berulah kembali, Suastika kini diawasi empat penjaga disel khusus. Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas di Negara untuk ikut memantau sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali. (gus/kb)