
NEGARA, Kilasbali.com – Pihak kepolisian terus memburu pelaku perusakan dua patung di pintu masuk Pura Dalem Desa Pakraman Perancak pada Selasa (4/62019) sore. Polisi kini masih menunggu dibukanya rekaman CCTV Balai Peneliatian dan Observasi Laut (BPOL).
Kapolsek Kota Negara, Kompol I Ketut Maret menjelaskan, pihaknya telah melakukan olah TKP serta meminta keterangan saksi, dan kini masih menunggu dibukanya rekaman CCTV di Kantor BPOL.
Apabila pelaku kabur kearah utara melalui Jalan Negara-Perancak maka dipastikannya akan terekam kamera pengawas didepan kantor tersebut.
“Yang jelas kami masih melakukan lidik terhadap kasus tersebut. Kami masih menunggu petugas BPOL masuk untuk buka CCTV-nya, karean hanya CCTV itu saja terdekat. Tapi kalau ketimur kami akan minta keterangan warga dijalur ke Air Kuning,” jelasnya.
Sebelumnya Warga Desa Perancak, Jembrana Selasa sore digegerkan dengan aksi pengerusakan dua buah patung yang terpasang di kanan dan kiri kori (gerbang) jaba Pura Dalem, oleh orang tidak dikenal.
Dua arca yang sebelumnya kondisi baik itu, hancur dan patah menjadi dua bagian. Dari informasi di lokasi kejadian, peristiwa pengerusakan tersebut terjadi Selasa lalu sekitar pukul 06.00 Wita.
Aksi pengerusakan patung tersebut dilihat langsung oleh salah seorang warga setempat, Nyoman Sutiani alias Siti.
Dari penuturannya, saat kejadian dirinya sedang mencari rongsokan di sekitar Pura Dalem Perancak. Tiba-tiba dia melihat dua orang laki-laki dan seorang perempuan berkulit putih berdiri di depan Pura Dalem. Kemudian dua laki-laki yang menggunakan masker merusak patung tersebut.
“Dua laki-laki itu badannya besar-besar dan berambut gondrong. Mereka memukul-mukul dua patung hingga hancur dengan batu. Yang perempuan hanya diam,” tuturnya.
Siti pun sempat mendatangi pelaku dan menegur aksi dua pria berbadan besar tersebut. Bahkan Siti mengancam mau melaporkan kepada polisi. Namun pelaku yang tidak dikenalnya itu malah naik pitam dan justru menantangnya sebelum akhirnya kabur ke arah timur di jalan desa setempat menggunakan dua sepeda motor.
“Mereka bawa dua motor, satu warna hitam dan satu lagi warna biru. Tapi saya ngk tahu jenisnya karena saya orang tua yang ngak tahu jenis motor,” tutur Siti dengan bahasa Bali.
Dikatakannya, kedua laki-laki itu menggunakan bahasa Bali, namun Siti mengaku tidak bisa mengenalinya.
Ia pun langsung melaporkan kejadian yang dilihatnya itu kesalah seorang prajuru desa pakraman setempat. Kejadian ini akhirnya dilaporkan ke Polsek Kota Negara.
Polisi yang turun dipura yang berada dipinggir utara jalan menuju Pantai Ujung Perancak ini, sudah langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut. (gus/kb)