GianyarPariwisata

‘Puspa Aman’ Tarik Kunjungan Wisatawan

    GIANYAR, Kilasbali.com – Program Puspa Aman Desa Pupuan yang disinergikan dengan Program Aku Hatinya PKK, di Desa Pupuan, Tegallalang malah menuai hasil ganda. Selain memenuhi komoditi pangan, pengembangan yang inovastif ini justru menarik kunjungan wisatawan mancanegara.

    Dari awal pengembangannya, Puspa Aman ini memang dikemas dengan sentuhan kepariwisataan. Hal ini dilatari lokasi Desa setempat merupakan jalur perlintasan wisatawan dengan tujuan Kintamani.

    “Sejak awal kami sangat optimis dengan potensi ini. Dan kini wisatawan pun mulai berkunjung ke Desa Pupuan. Melengkapi sarana pendukungnya, Maret mendatang kami juga siapkan rumah makan,” ungkap Perbekel Pupuan, I Wayan Sumatra, Kamis (16/2).

    Rumah makan atau restoran ini menyajikan menu dari hasil panen tanaman di Puspa Aman. Selain itu, pihaknya akan membeli bahan baku berupa sayur mayur dari rumah tangga yang sebelumnya sudah diberikan bantuan bibit. Seperti tomat, cabe, terong, sawi, hingga buah pisang. Tak perlu diajari lagi teknik berkebun, sebab 75% warganya adalah profesi petani.

    Baca Juga:  Rayakan Natal dengan Classic Rock di TUJU Ubud

    Selain untuk rumah makan, hasil panen tanaman pangan di rumah tangga juga dibeli untuk dibagikan secara cuma-cuma pada Murid Paud dan mengatasi Stunting. “Mereka panen, Puspa Aman beli. Dimasak beri anak paud dan kategori stunting secara gratis. Sisanya dikelola Bumdes Lumbung Sari,” jelasnya.

    Di samping itu, Pemdes Pupuan juga punya program pemberian bantuan bibit Bangkung atau indukan babi. Jumlahnya sekitar 15 ekor. Anak babi yang dihasilkan, juga dibeli oleh Bumdes. “Anakan babi kita beli dijadikan babi guling,” ujarnya.

    Untuk menu lain, ada ikan Nila yang dipanen langsung dari kolam. “Dulu sudah kita tabur sekitar 1.000an ikan nila dan jair. Sekarang sudah besar-besar, bisa bermanfaat ke depan,” jelasnya.

    Baca Juga:  Lepas Peserta Jalan Sehat HUT ke-53 KORPRI, Sekda Bali Dewa Indra Tegaskan Pentingnya Netralitas

    Sesuai target, sejumlah wisatawan asing sudah mulai mengunjungi Puspa Aman. “Tiap hari ada saja bule berkunjung. Kita harapkan setelah restoran dibuka, mereka juga makan di kita. Kebetulan restoran pinggir jalan baru kita saja, yang lain lokasinya agak ke dalam,” ujarnya.

    Kunjungan wisatawan ini pula membuat Desa Pupuan yang ditetapkan sebagai Desa Wisata per 18 September 2021 ini semakin optimis. Objek wisata unggulan yang ditawarkan adalah pemandangan alam tanpa merusak alam.

    “Kita ada cagar budaya, waterfall, spiritual Tirta Sangku, Puncak Lembu, Wana Ayu dan view persawahan,” jelasnya.

    Baca Juga:  Dua Desa asal Bali ini Tampil di  The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium

    Untuk atraksi wisata budaya, mulai dari seni sakral, tradisi unik hingga seni kreatif ada di desa ini. “Wisata budaya sakral kita sudah punya, seperti rejang baris topeng. Seni tradisi kita ada pementasan Baris Tampyog, yang digelar 3 tahun sekali,” jelasnya.

    Baris Tampyog ini menampilkan tarian baris bersama pemangku dan Prajuru adat mandi api. “Sejauh ini tidak ada yang alami luka bakar. Tradisi ini yang mau kita kembangkan untuk menunjang desa wisata,” terang Sumatra. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi