GianyarHiburan

Pandemi Seniman Bonsai Membumi

    GIANYAR, Kilasbali.com – Seniman-seniman bonsai di masa pandemi Covid-19, jumlah semakin membumi. Namun, usai berjibaku dengan panduan online, di Lapangan Astina Gianyar ribuan karya bonsainya kini beradu dan bercermin.

    Karena tidak sekadar berebut prestasi, peserta juga mendapat ruang interaksi untuk mengevaluasi karya bonsai yang ditampilkan.

    Pelepasan lima ribu burung merpati, menandai Pameran Bonsai Gianyar dibuka, Minggu (8/5).

    Sembari undangan berkeliling lapangan untuk menikmati satu-persatu bonsai yang ditampilkan, sembilan juri tingkat nasional  langsung menilai ribuan bonsai berbagai kelas.

    Menarik bagi para juri, mereka tidak hanya mengandalkan pakem perbonsai dalam penilaian. Mengingat nilai rasa bonsai yang sangat dinamis, para juri ini pun wajib menginprovisasi penilaiannya untuk memenuhi rasa kualitas yang memayungi semua unsur.

    Baca Juga:  Salahgunakan Subsidi Pertanian, Siap-siap Berurusan dengan Hukum

    “Dalam dua tahun ini perkembangan bonsai secara kualitas sangat signifikan. Dalam penilaian kami ou  wajib berimprovisasi,” ungkap Andreas Tukimin, salah satu Tim Juri PBBI Pusat.

    Ketua Perkumpulan Pecinta Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama alias Bem juga menunjukkan rasa bangganya dengan dinamika perbonsaian ini.

    Disebutkan, tidak hanya jumlah penggemar bonsai yang meningkat, dari segi kualitas karya yang ditampilkan juga beriringan. Ini dibuktikan dari banyaknya peserta baru yang tampil dan langsung menuai prestasi.

    “Pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19,  berkarya bonsai rupanya menjadi pilihannya. Bahkan dengan banyaknya panduan di mesia sosial, pengetahuan mereka bisa diadu dalam berkarya,” ungkapnya.

    Dalam pamerna kali inilah, Bem tidak ingin para penghobi pohon kerdil ini tidak sekedar berorientasi prestasi. Namun lebih dari itu, pemaren ini dijadikan ajang interaksi seluruah komponen dunia bonsai.

    Baca Juga:  Sidak di Tegallalang, Satpol PP Temukan Pembangunan Villa Tak Kantongi Izin

    Bahkan para peserta difasilitasi ruang untuk berinterksi denga para juri untuk mengevaluasi karyanya. Hal ini pentinag untuk menambah wawasan pasai setiap lerata untuk bercermin mengani kekuramgan pohon yang dimiliki.

    “Nanti sarasehan kita gelar pada tanggal 10 mei mendatang. Para juri kami tahan untuk menjawab atau menerangi pengetahuan kepada peaerta,” terang Bem.

    Dalam perspektif perekonomian, Bem juga melihat banyak peluang yang tercipta. Mulai dari rotasi jual beli hingga pemanafaatan jasa seniman bonsai.

    Bahkan di PBBI Gianyar kini sudah memiliki puluhan trainer dan asisten trainer yang tanpa jeda melaksanakan jasanya dalam merawat bonsai.

    Baca Juga:  Dua Desa asal Bali ini Tampil di  The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium

    “Syukurnya, di tengah pandemi ini, keahlian di  perbonsaian ini juga secara tak langsung jadi alternatif pencaharian teman-teman,” bangganya.

    Sementara itu, dari pameran tahun ini Kontes Bonsai menghadirkan 1.159 bonsai dan 102 Adenium.

    Terdiri dari kelas Bintang 14 pohon,  Utama 22 pohon, Madya 36 pohon, Pratama  177 pohon, Prosfek 621 pohon, small mame pratama 44. Small mame profeks 176.

    Pameran yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 14 Mei ini, penjurian dilakukan 8 – 10 Mei, dan pengambilan semua pohon kontes akan berlangsung 14 Mei 2022. Kontes yang digelar masih serangkaian perayaan HUT ke-251 Kota Gianyar, 19 April 2022. (ina/kb)

     

    Back to top button

    Berita ini dilindungi