JEMBRANA, Kilasbali.com-Setelah sempat dibatasi akibat adanya pandemic covid-19 dua tahun terakhir, kini arus mudik di masa pemulihan dampak pandemi ini di presiksi kembali mengalami peningkatan. Berbagai persiapan tengah dilakukan untuk mengantisipasi arus mudik Lebaran tahun 2022. Termasuk juga di jalur pelayaran Jawa-Bali di perairan selat Bali.
Untuk melayani penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk pada saat arus mudik Lebaran tahun ini, 46 armada Kapal Motor Penumpang (KMP) disiagakan untuk mengangkut pe mudik baik dari Bali maupun dari Jawa. Mengatisipasi puncak arus mudik Lebaran yang diprediksi terjadi pada Kamis (28/4/2022) hingga Jumat (29/4/2022) mendatang, pihak PT ASDP Indonesia Ferry pun telah menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung bagi pemudik. Mencegah terjadinya antrean panjang pemudik yang masuk pelabuhan, jumlah loket tiket kendaraan roda empat dan sepeda motor ditambah.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Djumadi mengatakan, ke 46 armada KMP yang disiagakan tersebut untuk memaksimalkan pelayanan penyebrangan kepada pengguna jasa penyebrangan. 46 armada KMP tersebut siap di operasikan jika pemudik mengalami peningkatan. “Kita sudah menyiapkan segala sesuatu untuk pelayanan mudik lebaran ini. Kapal juga sudah 46 armada. Saat ini beroperasi masih 42 kapal,” jelasnya, rabu (27/4/2022).
Khusus di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, dermaga yang dioperasikan sebanyak 7 dermaga, diantaranya 3 MB, 1 dermaga ponton dan 3 dermaga LCM. Pihaknya memastikan semua fasilitas tersebut dalam kondisi baik.
Sementara itu Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan, keselamatan pemudik yang menggunakan jasa penyeberangan di perairan selat Bali menjadi perhatian serius pihaknya bersama instansi terkait di Gilimanuk.
Pihaknya sebelumnya juga telah melaksanakan rapat kordinasi dengan instansi terkait membahas mengenai kelancaran dan keselematan selama masa angkutan Lebaran 2022. “Berkaitan pemantauan keamanan dan keselematan laut selama arus Mudik, dari hasil kordinasi kami dengan ASDP dan steakholder yang lain, sudah disiapkan posko gabungan terpadu, gabungan seluruh instansi untuk memonitor apabila ada kecelakaan laut. Semoga itu tidak terjadi,” jelasnya.
Sejumlah armada juga disiagakan untuk mengantisipasi potensi gangguan pelayaran di jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dan antisipasi kejadian darurat. “Kami sudah siagakan perelngakapn, ada Kapal dari polair, kapal ruber boat, kapal sea reader juga sudah disiagakan. Ada dari Basarnas dan Ditpolari Polda Bali juga akan mengerahkan kapal. Armada untuk pelayanan kedaruratan pelayaran tersebut disiagakan di dermaga yang ada di teluk Gilimanuk,” tandasnya. (gus/*KB).