GIANYAR, Kilasbali.com – Meski harap-harap cemas, anggota Sekeha Truna menjalani Test Swab Antigen secara serentak di masing-masing desa, Selasa (1/3). Dalam rentan waktu sehari, jika ditemukan kasus positif pemuda bersangkutan diwajibkan isolasi mandiri dan kepesertaan diganti pemuda lainnya.
Sesuai anjuran pemerintah, Sekaa Teruna menjalani tes Swab Antigen H-1 pengarakan ogoh-ogoh. Tes Swab Antigen ini difasilitasi secara gratis oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali melalui faskes terdekat.
Di Gianyar, pelaksanaan tes Swab Antigen dilakukan serentak per desa. “Sekaa Teruna merasa lebih percaya diri setelah jalani swab dengan hasil negatif,” yakin Ketua Sekaa Teruna Tunjung Mekar Banjar Bedil, Sukawati, Kadek Riski Setyawan.
Diakui, sebelum tes Swab anggotanya sempat was-was. “Kalau kondisi mereka semua fit. Sesuai anjuran ada 25 anggota yang terdaftar untuk ngarak,” ujarnya.
Untuk teknis pengarakan ogoh-ogoh, kata Kadek Riski, hanya akan dilingkungan Banjar adat saja. “Ogoh-ogoh yang digarap berwajah seram dengan memanfaatkan material alami berupa daun pisang kering alias kraras,” katanya.
Pengarakan ogoh-ogoh kali ini, meskipun serba terbatas tetap disyukuri. Sebab Nyepi tahun sebelumnya sama sekali tidak boleh mengarak ogoh-ogoh.
“Mudah-mudahan kondisi terus membaik, sehingga tahun depan bisa seperti dulu lagi. Ramai tumpah ruah, meluapkan ekspresi seperti belum pandemi,” harapnya.
Sementara itu, Perbekel Sukawati Dewa Gede Dwi Putra mengatakan pemuda yang dites Swab sebanyak 325 orang. Dilakukan oleh tim medis Puskesmas Sukawati I.
“25 pemuda masing-masing Banjar. Di desa Sukawati, ada 13 Banjar seluruhnya ngarap ogoh-ogoh,” jelasnya.
Perbekel Dewa Dwi Putra berharap pemuda mentaati protokol kesehatan. “Teknis pengarakan sesuai petunjuk saja, diharapkan hanya sekitar wilayah Banjar adat. Kepada Kelihan dan Ketua Sekaa Teruna kami sudah wanti-wanti agar taat prokes saat pengarakan,” jelasnya.
Terkait pengamanan saat Nyepi, desa adat dan dinas bersinergi. Melibatkan para Pecalang untuk siaga berpatroli. “Patroli akan dilakukan dengan jalan kaki atau naik sepeda gayung,” jelasnya. (ina/kb)