GIANYAR, Kilasbali.com – Menyusul turunnya level PPKM di Bali dan menurunnya kasus Covid-19 di Gianyar, Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar memutuskan untuk mengelar pelajaran tatap muka (PTM).
Kegiatan belajar mengajar siswa PAUD-TKK, SD, SMP ini dimulai Senin 20 September nanti. Hal ini ditegaskan Kadisdik Gianyat, I Wayan Suradnya, Kamis (16/9/2021).
Disebutkan, sistem belajar mengajar diatur oleh masing-masing sekolah. Teknis pembelajaran diatur di sekolah masing-masing dengan prokes ketat dan maksimal siswa dalam kelas 20 siswa.
Kalaupun jumlah siswa dalam kelas lebih dari 20, maka pembelajaran dibagi 2 kelas. Selain tatap muka, ditegaskan di sekolah tidak ada kantin dan siswa membawa bekal makanan dari rumah.
“Hal ini penting untuk mengantisipasi siswa berkerumun dan ini harus diawasi oleh seluruh guru di sekolah,” tegasnya.
Selain itu, dalam PTM mata pelajaran yang wajib tatap muka adalah pelajaran eksakta seperti Matematika, IPA untuk siswa SD.
Sedangkan untuk SMP yang wajib pembelajaran tatap muka adalah mata pelajaran Matematika, Fisika, Biologi.
“Mata pelajaran lainnya seperti sejarah, atau pelajaran lain masih bisa dengan online,” jelasnya.
Sementara untuk siswa SD, yang wajib tatap muka adalah siswa kelas 1, 2 dan 6. Dijelaskan, kenapa wajib karena untuk siswa SD kelas 1 untuk belajar membaca dan menulis.
Sedangkan untuk siswa kelas 6 untuk mendapat pembelajaran persiapan ke SMP. Diakuinya Disdik banyak mendapat keluhan dari orang tua siswa kelas 1 dan 2 SD, orang tua siswa kerepotan mengajar putra-putrinya.
Disisi lain, bagi siswa yang tidak mendapat bimbingan serius dari orang tua, anak kelas 2 SD ada yang belum bisa baca tulis dengan lancar. “Ini penting, baca tulis sebagai basic atau dasar, wajib bisa,” ujarnya.
Sedangkan siswa kelas 6 wajib tatap muka karena akan persiapan menuju ke jenjang SMP. “Persiapan ini penting, karena selain mematangkan pelajaran dan mengenal pembelajaran lanjutan untuk SMP,” bebernya lagi.
Secara terpisah, Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar, Ketut Sudarsana menilai langkah Disdik untuk menggelar PTM sangat tepat.
Terlebih, dari ujicoba sebelumnya dari uji coba PTM tidak ditemukan siswa yang terpapar covid 19. Apalagi dirinya juga mendapat informasi bahaw masih ada siswa SD kelas 3 di pedesaan belum bisa membaca dan menulis dengan lancar.
“Jadi tatap muka penting, saya mendengar banyak siswa kelas 3 di pedesaaan belum bisa baca tulis dengan lancar. Hanya saja, sesuai persyaratan terkait pengawasan prokes dan kantin sekolah tutup harus diawasi dengan ketat,” pungkasnya. (ina/kb)