TABANAN, Kilasbali.com – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Tabanan masih berupaya untuk memenuhi kuota calon murid Sekolah Rakyat yang direncanakan mulai pada Juli 2025.
Sejauh ini ada 60 calon murid dari Kabupaten Tabanan yang akan ikut serta dalam program pendidikan yang digulirkan Pemerintah Pusat tersebut. Namun, dari jumlah itu, empat orang di antarnya mengundurkan diri.
“Dari Tabanan, terakhir, ada 60 calon. Tetapi ada yang mengundurkan diri empat orang,” jelas Kepala Dinsos P3A Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan.
Menurutnya, saat ini pihaknya masih berupaya untuk mencari calon peserta Sekolah Rakyat tersebut. Terlebih, Tabanan mendapatkan kuota sebanyak 75 orang murid.
“Kuota untuk Tabanan itu 75 orang. Terdiri dari tiga rombel (rombongan belajar). Satu rombelnya ada 25 orang,” jelasnya.
Agar bisa memenuhi kuota tersebut, Gunawan menyebutkan bahwa bukan pekerjaan yang mudah. Mengingat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk calon murid Sekolah Rakyat tersebut.
“Kami cari lagi. Bukan pekerjaan mudah. Karena salah satu syaratnya harus masuk DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional),” bebernya.
Nantinya, program Sekolah Rakyat ini akan digelar secara terpusat di Sentra Mahatmiya Bali. Selain dari Tabanan, muridnya ada juga yang berasal dari Kabupaten Buleleng, Badung, atau Kota Denpasar.
“Khusus untuk percontohan diambil (tempat) di Sentra Mahatmiya. Karena kami tidak punya lokasi yang memungkinkan untuk itu. Minimal dua setengah sampai lima hektar,” imbuhnya.
Sebagai gambaran awal, calon murid Sekolah Rakyat tersebut akan memulai jenjang pendidikannya dari kelas tujuh SMP.
“Untuk kelanjutannya rencananya akan diarahkan ke Karangasem. Setelah kelas delapan,” pungkas Gunawan. (c/kb)