TABANAN, Kilasbali.com – Pernyataan Perbekel Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, I Made Suryana, yang viral karena menolak menandatangani bantuan dengan embel-embel Gerindra menyeret I Made Miantara.
Ini karena Suryana menyebut pernyataannya yang viral itu sebagai akumulasi kekecewaan terhadap Miantara, tokoh muda Desa Baturiti yang juga kader Gerindra.
Kebetulan dalam persoalan ini ia proposal bantuan yang disalurkan anggota DPR RI, Nyoman Adi Wiryatama.
Miantara yang dikonfirmasi lantaran namanya disebut-sebut dalam persoalan ini mengaku tidak punya persoalan pribadi dengan Suryana.
“Sebetulnya saya tidak ada masalah pribadi dengan perbekel (Suryana),” jelas Miantara pada Sabtu (7/6).
Demikian halnya, saat ia hadir dalam pertemuan yang membahas soal proposal bantuan dari Komisi IV DPR RI melalui Nyoman Adi Wiryatama untuk pembentukan kelompok ternak ayam petelur di Desa Baturiti, Miantara mengaku tidak menanggapi pernyataan Suryana kala itu.
“Saya tidak menanggapi. Saya diam saja. Saya tidak tahu apa tujuannya. Pilkada juga sudah selesai,” kata Miantara yang juga duduk sebagai Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Baturiti ini.
Namun ia menegaskan, dirinya hendak membantu mengurus proposal bantuan dari Komisi IV DPR RI untuk kepentingan masyarakat.
Khususnya dalam pembentukan kelompok ternak agar bisa terdaftar di dinas sehingga memenuhi syarat menjadi penerima bantuan.
Proses mengurus bantuan itu sendiri berlangsung secara berjenjang dari kabupaten hingga ke provinsi.
Persoalan itu muncul ketika verifikasi dari provinsi memerlukan tanda tangan kepala desa atau perbekel.
“Ya kalau memang untuk masyarakat, walaupun saya tidak ada di situ (dalam kelompok), saya siap. Saya tidak ada masalah,” tegasnya.
Meski demikian, Miantara menyesalkan pernyataan itu sampai dilontarkan Suryana selaku kepala desa yang mengayomi semua masyarakat.
“Itu (bantuan) kan dana pemerintah juga untuk kepentingan masyarakat. Pilkada sudah selesai. Kalau bicara itu (politik), konteksnya di internal (partai), dan ada waktunya (pilkada),” tukasnya. (c/kb)