GIANYAR, Kilasbali.com – Maraknya pembuangan sampah dan limbah di sejumlah sungai, dikhawatirkan pencemarannya melebihi batas aman.
Memastikan itu, Dinas Lingkungan Hidup Gianyar melakukan tes sampling pada tiga sungai besar yang ada di Gianyar.
Ketiga sungai ini adalah Sungai Petanu, Sungai Pakerisan dan Sungai Oos.
Dari hasil uji sampling, kualitas air baku di sungai ini tidak layak konsumsi untuk manusia namun masih aman untuk ternak.
Demikian juga kandungan bakteri E-Coli masih dalam ambang aman.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Ni Made Mirnawati menyebutkan tahun 2025 ini, DLH hanya menguji ambang baku mutu kesehatan air sungai termasuk ambang batas E-Coli pada sungai.
Dikatakan beberapa waktu lalu, petugas lapangan DLH sudah merampungkan uji coba sampling.
“Tahun ini yang kita uji sampling adalah tiga sungai besar di Gianyar, ke depan akan kita uji sampling baku mutu sumber mata air (Beji) yang ada Gianyar,” jelas Made Mirnawati, Selasa (27/5).
Uji sampling dilakukan pada hulu, tengah dan hilir sungai. Di.mana ambang batas e coli masih aman dan layak untuk aktivitas, seperti mandi dan mencuci.
Ambang batas ketiga sungai masih layak digunakan untuk aktivitas mandi, mencuci.
“Namun tidak layak konsumsi, kalau untuk pakan ternak masih aman,” jelas Mirnawati.
Untuk sungai di hulu, masih bisa dikonsumsi namun mesti harus dipanaskan sampai mendidih.
Masih sehatnya sungai di Gianyar, menurut Mirnawati karena di sepanjang sungai tidak ada industri besar dan sedang, termasuk tidak ada limbah tempe tahu, limbah garmen atau industri rumah tangga lain.
Disamping itu, secara umum masyarakat sudah sadar tidak membuang sampah ke sungai, mengingat sepanjang aliran sungai menjadi aktivitas pariwisata dan digunakan sebagai air irigasi.
“Kondisi di hilir juga lebih tinggi kandungan E-coli, namun masih layak digunakan sebagai aktivitas. Hanya saja, untuk aktivitas berenang masih bisa dilakukan.
Dijelaskan lagi, bila tidak sengaja menelan air sungai saat mandi, terkena E-coli dengan ciri-ciri: perut mual, perut kembung, demam tinggi, pusing dan lemas.
E-Coli ini biasanya berkembang di lambung, yang umumnya menyebabkan diare bagi yang tidak sengaja meminum. Secara ambang batas, sungai di Gianyar rata-rata dalam 100ml air terdapat 1.000 e coli.
“Dalam standar kesehatan, jumlah ini masih aman. Di tas 6.000 tergolong tidak aman. Di hulu kondisi sungai lebih sehat,” ujarnya. (Ina/kb)