TABANAN, Kilasbali.com – Kebijakan pembatasan studi tur pada beberapa wilayah di Pulau Jawa tidak banyak memberikan pengaruh terhadap jumlah kunjungan wisata di Tanah Lot.
Meski tidak dipungkiri, selama ini kunjungan wisatawan domestik dari Pulau Jawa merupakan yang paling mendominasi kunjungan ke objek wisata di Tabanan yang ikonik ini.
Demikian halnya dengan kebijakan efisiensi anggaran yang berlaku secara nasional sejak awal Januari 2025 lalu.
Sesuai data manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, jumlah kunjungan wisata pascalibur panjang Lebaran 2025 kembali stabil di kisaran empat ribu orang perhari.
Ini diungkapkan Manajer DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana, pada Senin (21/4). Khususnya, menyangkut pembatasan studi tur oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“Selama periode Juli sampai Desember 2024, kunjungan studi tur dari Jawa Barat hanya sekitar satu persen dari total kunjungan wisatawan domestik. Jadi, saat ini, kebijakan itu belum terlihat berdampak langsung,” kata Sudiana.
Karena itu, pihaknya optimis kunjungan wisatawan ke objek wisata Tanah Lot akan sama seperti 2024 lalu.
Usai libur panjang Lebaran 2025, pihaknya juga mulai mengalihkan fokus pada persiapan pujawali di Pura Luhur Tanah Lot yang akan berlangsung pada 7 hingga 10 Mei 2025.
Sebagai salah satu upacara keagamaan penting, pelaksanaan pujawali diharapkan dapat berlangsung dengan khidmat dan tertib, dengan tetap menjaga kenyamanan baik bagi pemedek maupun wisatawan yang hadir.
Untuk mendukung pelaksanaan pujawali, tim operasional DTW Tanah Lot telah mulai melakukan berbagai langkah persiapan, khususnya dalam hal kebersihan kawasan pura.
“Kami melakukan pembersihan dan memperkuat tim kebersihan dengan sistem jam lembur. Khususnya menjelang dan selama pelaksanaan pujawali. Ini dilakukan agar pemedek merasa nyaman saat melakukan persembahyangan,” pungkas Sudiana. (c/kb)