TABANAN, Kilasbali.com – Kabupaten Tabanan akan menjadikan tradisi nonsakral dari Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, sebagai garapan utama pawai atau peed aya pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025.
Untuk diketahui, PKB yang menjadi ajang seni dan budaya tahunan di Provinsi Bali pada tahun ini akan diselenggarakan pada 21 Juni hingga 19 Juli 2025 mendatang.
Seperti diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Tabanan, I Made Yudiana, Tabanan akan mengusung garapan kreasi baru bertema subak yang dipadukan dengan Tari Sanghayang Sampat.
Selain itu, ada juga beberapa kreasi tari bebarisan yang terinspirasi dari tari Baris Memedi atau Baris Ketujeng.
“Selain dikenal kuat dengan sistem subaknya, desa ini (Wongaya Gede) juga memiliki kekayaan tradisi baris yang unik dan menarik untuk ditampilkan dalam panggung PKB,” jelas Yudiana belum lama ini.
Sebagai gambaran awal, nantinya garapan ini akan diiringi gamelan bebarungan kecil dan besar. Selain itu, barisan pawai akan diisi dengan bleganjur, okokan, hingga properti lumbung padi yang menjadi ikon Kabupaten Tabanan.
Yudiana menyebut, garapan itu hendak memberikan gambaran menyeluruh mengenai Kabupaten Tabanan yang lekat dengan semangat agraris.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesenian Disbud Tabanan, Ni Luh Nyoman Sri Suryati, pawai pembukaan ini nantinya akan melibatkan sekitar 300 orang seniman. Saat ini, mereka masih mengikuti persiapan secara intensif.
“Selain garapan utama, barisan pawai juga akan dihiasi papan nama kabupaten, payas lelunakan, barisan jegeg-bagus berpakaian agung, serta penampilan tari khas Tabanan, Jayaning Singasana AUM yang diiringi gong suling,” pungkasnya. (c/kb)