TABANAN, Kilasbali.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar bimbingan teknis atau bimtek penyusunan dokumen Kajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna).
Bimtek yang berlangsung dari Selasa (15/4) hingga Kamis (17/4) ini merupakan bagian dari program nasional untuk mendukung kebijakan teknis rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan dengan Program Siap Siaga.
Program itu sendiri merupakan salah satu bentuk kemitraan antara Indonesia dan Australia dalam bidang manajemen risiko bencana.
Kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas Indonesia dalam mencegah, mempersiapkan, merespons, memulihkan diri dari bencana, dan memperkuat hubungan kemanusiaan antara Indonesia dan Australia di kawasan Indo-Pasifik.
Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari BPBD Provinsi Bali serta difasilitasi oleh para ahli dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Para peserta bimtek akan mendapatkan pelatihan secara intensif dalam hal penyusunan dokumen Jitupasna selama tiga hari.
Kepala BPBD Kabupaten Tabanan I Nyoman Srinadha Giri menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
Ia berharap, kapasitas Tim Jitupasna Kabupaten Tabanan dapat meningkat secara signifikan, sehingga mampu melakukan kajian kebutuhan pascabencana sesuai regulasi yang berlaku.
“Terutama dalam mendukung prinsip Build Back Better sebagaimana diamanatkan dalam Perka BNPB Nomor 15 Tahun 2011,” kata Srinadha Giri.
Para peserta diharapkan dapat mengikuti seluruh tahapan pelatihan secara disiplin, aktif, dan mampu menyerap materi bimbingan secara optimal.
Pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga penguatan kesiapan daerah dalam menghadapi potensi bencana di masa depan.
“Kami berharap seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi, saling mendukung, dan bekerja sama terutama soal pencegahan dan penanggulangan bencana,” ujarnya. (c/kb)