TABANAN, Kilasbali.com – Seorang warga lanjut usia (lansia) Banjar Langan, Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan ditemukan tewas di saluran irigasi Subak Belumbang pada Rabu (20/11) pagi.
Warga yang belakangan diketahui atas nama Ni Ketut Rapiyeg (83) itu ditemukan sudah meninggal dengan posisi tertelungkup dan mengapung sekitar pukul 07.30 Wita di saluran irigasi Subak Belumbang. Tepatnya di Banjar Belumbang Kelod.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar oleh dokter Puskesmas II Kerambitan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Terkecuali beberapa luka seperti bengkak dan lecet di kepala, tangan, dan kakinya yang diduga akibat terjatuh.
Kepala Seksi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata mengkonfirmasi penemuan jenazah tersebut. “Diduga korban terpeleset. Kemudian jatuh dan terbawa arus (saluran irigasi) yang lumayan deras sehingga korban tenggelam,” jelasnya.
Berdasarkan beberapa keterangan di lokasi kejadian menyebutkan, korban diduga hendak mandi di saluran irigasi itu. Sebab, selama ini korban memang terbiasa mandi di sana. Meski oleh pihak keluarga, korban sudah sering diingatkan untuk mandi di rumah.
Saksi lainnya yakni Ni Wayan Temen (71) mengaku terakhir kali melihat korban sedang berjalan di gang depan rumahnya sekitar pukul 06.30 Wita.
Kebetulan saat itu Temen hendak membuang air bekas memasak. Namun rencana Temen untuk membuang air bekas memasak itu urung dilakukan. Teman selanjutnya melanjutkan memasak di dapurnya.
Di saat sedang memasak, ia mendengar ada suara sesuatu yang jatuh di saluran subak dekat rumahnya tersebut. Teman kemudian keluar rumah untuk memeriksanya.
Saat itu, Temen hanya mendapati pakaian korban di tempat korban biasanya mandi. Temen sempat mencari-cari keberadaan korban. Namun, ia tidak kunjung menemukannya.
Karena penasaran, Temen kemudian mencari keponakannya untuk memberitahukan ini kepada keluarga korban. Tidak lama kemudian, keluarga korban datang ke saluran irigasi itu untuk melakukan pencarian.
Sekitar pukuk 07.30 Wita, korban baru ditemukan ada jenazah yang tertelungkup pada saluran irigasi bagian selatan. Rupanya, jenazah itu tidak lain Rapiyeg.
Penemuan itu kemudian disampaikan ke warga sekitar yang akhirnya sampai juga ke Polisi. “Di lokasi kejadian, kondisi air di saluran irigasi lumayan deras. Di pinggir kiri dan kanan saluran irigasi itu terbuat dari beton,” imbuh Berata.
Jenazah Rapiyeg kemudian dievakuasi oleh warga, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, Polsek dan Koramil Kerambitan. Saat dievakuasi, jenazah korban terlihat hanya mengenakan pakain dalam.
Proses identifikasi dan olah TKP (tempat kejadian perkara) sempat dilakukan oleh pihak polisi. Namun, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. “Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah,” pungkas Berata. (c/kb)