TABANAN, Kilasbali.com – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika (Mulyadi-Ardika) membeberkan langkah strategis yang akan dilakukan dalam urusan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Langkah strategis tersebut adalah dengan melakukan efisiensi dan penerapan skala prioritas pada program-program yang hendak dibiayai.
Langkah tersebut diungkapkan pasangan Mulyadi-Ardika dalam penajaman visi misi dengan subtema pengelolaan APBD yang akuntabel dan transparan dalam debat terbuka Pilkada 2024 kedua yang berlangsung pada Rabu (13/11).
Upaya efisiensi tersebut merupakan langkah strategis yang hendak dilakukan Mulyadi-Ardika untuk mengatasi defisit anggaran bila terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Tabanan dalam Pilkada 2024 sesuai pertanyaan panelis.
“Yang akan kami lakukan adalah pertama menghemat belanja hibah,” beber Ardika yang akrab disapa Sengap saat menjabarkan langkah strategis yang hendak dilakukannya bersama Mulyadi selaku calon bupati.
Efisiensi ini juga akan berlaku pada struktur perangkat daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan. Caranya yakni dengan melakukan penggabungan perangkat daerah yang serumpun.
“Kedua, merampingkan struktur pemerintahan. Yang bisa digabung. Seperti Dinas Ketahanan Pangan digabung dengan Dinas Pertanian menjadi satu,” jelasnya.
Langkah efisiensi ini juga akan diterapkan dengan menentukan skala prioritas program kegiatan yang hendak dibiayai.
Pembuatan program prioritas ini akan dijabarkan ke dalam master plan program kerja yang lebih fokus pada empat bidang utama yakni kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lapangan pekerjaan.
“Jika kesehatan dan pendidikan mampu kami optimalkan, mampu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat, Astungkara bisa kami lakukan dengan sebaik-baiknya,” cetusnya.
Sengap juga menegaskan, langkah strategis lainnya yang akan diterapkan Mulyadi-Ardika dalam urusan pengelolaan keuangan daerah adalah dengan berupaya meningkatkan PAD Tabanan menjadi Rp 1 triliyun.
Terlebih, upaya peningkatan PAD hingga Rp 1 triliyun tersebut menjadi satu dari 21 program unggulan Mulyadi-Ardika yang hendak dibawa bila memimpin Tabanan selama 2024-2029.
“Teknisnya tentu akan dilaksanakan dinas terkait untuk pengelolaan dana di tingkat kabupaten. Mana yang harus di-save (hemat) dan mana yang bisa dikeluarkan,” tegasnya. (tim/kb).