Seni BudayaTabanan

Museum Subak-TPF Gelar Pameran Foto Temporer Bertajuk Entitas Subak

    TABANAN, Kilasbali.com – Museum Air Mandala Mathika atau yang selama ini lebih dikenal dengan sebutan Museum Subak bekerja sama dengan Tabanan Photographers Forum (TPF) menggelar pameran temporer bertajuk Entitas Subak.

    Pameran yang akan berlangsung sampai 20 November 2024 mendatang ini dibuka secara resmi pada Senin (11/11). Ada 29 karya foto yang dipamerkan dalam event tersebut.

    Seluruh foto tersebut merupakan karya delapan orang fotografer yang tergabung dalam TPF. Mereka antara lain Ari Yudiana, Wayan Darmaja, Detu Setiawan, Nyoman Martawan, Nengah Januartha, Wayan Naya, Made Surdarmaja, dan Anindya Krisna Widarma.

    Sesuai tajuknya, Entitas Subak, pameran tersebut menyuguhkan karya-karya foto yang mengangkat topik subak dan pertanian di Bali.

    Baca Juga:  Istri De Gadjah dan Tim Mulyadi-Ardika Disambut Hangat Warga Banjar Batusangian

    “Pameran ini kami arahkan untuk Gen Z,” jelas Kepala UPT Museum Air Mandala Mathika Si Putu Putra Eka Santi, Selasa (12/11).

    Ia menambahkan, dengan informasi yang terekam pada karya-karya foto tersebut, Gen Z bisa mengenal dan mencintasi subak dan pertanian.

    “Mereka mengetahui proses pertanian itu seperti apa dan ritual-ritual subak itu bagaimana,” imbuh Eka.

    Baca Juga:  KPU Tabanan Simulasikan Pemungutan-Penghitungan Suara Pilkada 2024 di Antosari

    Selain melibatkan para fotografer dari TPF, kegiatan pameran ini juga melibatkan sepuluh sekolah untuk diundang ke pameran ini.

    Masing-masing sekolah yang kemudian menginformasikan pameran ini kepada siswa-siswanya.

    Menurut Eka, lewat pameran ini, peran Museum Subak untuk melestarikan keberadaan subak dan pertanian di Bali bisa terlaksana.

    Sebelumnya, upaya Museum Subak untuk melestarikan subak dan pertanian dengan cara mengenalkan kepada Gen Z juga dilakukan dalam kegiatan Belajar Bersama di Museum.

    Dalam Belajar Bersama di Museum, ada ratusan siswa SD yang diundang untuk belajar di areal Museum Subak. Tidak hanya bermain, para siswa juga diperkenalkan dengan permainan tradisional Mebalap Kakua Buta. (c/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi