DenpasarSeni Budaya

Ini Dia Kesenian Tiongkok yang Tampil di PKB XLVI

    DENPASAR, Kilasbali.com – Dalam hajatan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI menyaksikan pementasan kesenian Bali, itu pasti yang utama. Sekali waktu simaklah penampilan grup kesenian luar negeri dalam Bali World Culture Celebration (BWCC) yang digelar bersamaan dengan pesta seni masyarakat Bali itu.

    Penampilan grup kesenian asing ini juga sangat menarik, bahkan ada yang menyajikan pementasan seni yang bernuansa Bali dan Indonesia yang sangat indah.

    Lihat saja Rekasadana (Performance) Jiangxi Classical Dance and Music, Jiangxi Province, Tiongkok di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Sabtu (22/6). Duta seni yang didukung belasan artis dan seniman muda itu menampilkan beberapa pertunjukan seni, seperti menyanyi, menari dan opera. Penampilannya sangat memukau, baik itu dalam olah vocal, berekspresi dalam gerak. Dari awal hingga selesai, pengunjung PKB yang itu terpesona dibuatnya.

    Apalagi, ketika empat orang penyanyi yang diiringi penari-penari cantik membawakan lagu-lagu Tiongkok bernuansa Indonesia.

    Baca Juga:  Persewangi VS Bali United, Laskar Blambangan Hadapi Tantangan Tim Lebih Kuat

    “Kami sengaja menampilkan lagu-lagu bernuansa Indonesia sebagai bentuk mengingatkan dan memberitahukan, bahwa ada hubungan baik yang terjalin antara Tiongkok dan Indonesia. Kami ingin menampilkan lagu Indonesia dengan gaya Tiongkok,” kata Luo Dongwen pimpinan rombongan itu.

    Seni antara Tiongkok dengan Bali dan Indonesia umumnya memiliki kesamaan, mulai dari irama musik, tipe kesukaan dan selera Asia. Maka tidak salah, ada nuansa kemiripan antara seni Tiongkok dan Indonesia.

    “Kami merasa senang dan bangga bisa menampilkan kesenian Tiongkok dalam ajang seni tahunan di Pulau Bali yang terkenal dengan destinasinya,” ungkap Luo Dongwen.

    Penampilan grup kesenian Tiongkok ini diawali dengan lagu solo perempuan yang menceritakan pemandangan unik Jiangxi. Selanjutnya menampilkan Tari Buenga Melati. Opera Memetik Tah Tradisional Jiangxi “Gandum”.

    Baca Juga:  Komisi II Tegaskan Perbaikan SDN 1 Geluntung Masuk Prioritas di 2025

    Pada bagian selanjutnya menampilkan seruling solo membawakan lagu Perahu Kampung Air. Kemudian Tari Mekarnya Bunga. Kembali menampilkan Nyanyi Solo Pria “Ayo Mama, lagu malam.

    Pada bagian selanjutnya menampilkan Musik Tradisional Tiongkok, dan Tari Sulaman Jiangxi. Kemudian kembali menyajikan Opera Tradisional Tiongkok yang kemudian dipungkasi dengan sajian seni Nyanyi Kelompok Perempuan Tiongkok dalam Sorotan Pulau Bali.

    Luo Dongqen mengaku, beberapa tinggal di Bali, pihaknya merasakan orang-orang di Bali sangat ramah sekali. Itu mencerminkan sebuah budaya Bali yang unik.

    “Ini yang akan kami bawa ke Tionkok, dan kami tidak akan melupakan ketenangan alam Bali dan keramahan orang-orang di Bali. Kami harap semua persahabatan ini bisa terus terjalin, semakin mendalam ke depannya,” harapnya.

    Baca Juga:  Rusak Moral dan Budaya Bali, Pemprov Bali Larang Pementasan Joged Bumbung Jaruh

    Lalu, untuk kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali, Luo Dongwen mengatakan sudah semakin meningkat. Peningkatan itu terjadi pelan-pelan, namun pasti. Hal itu terlihat dari Corona kemarin.

    “Bali itu sebagai sebuah destinasi yang menarik bagi orang-orang Nancang, salah satu Provinsi dari Tiongkok. Masyarakat Nancang sangat tahu kalau Bali memiliki pemandangan laut yang harus dikunjungi,” sebutnya.

    Menurutnya, Bali bahkan menjadi tujuan wisata nomer satu nahi masyarakat Nancang, jika dibandingkan dengan Maldives. Wisatawan Tiongkok sangat suka ke Bali terutama dari Provinsi Nancang.

    “Kami juga mengharapkan, orang Bali dan Indonesia agar lebih banyak yang berliburan ke Tiongkok, terutama daerah Nancang. Karena Nancang terkenal dengan pemandangan gunung, danau yang indah. Kami akan tunggu kedatangannya di Nancang,” harapnya. (rl/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi