GIANYAR, Kilasbali.com – Nasib petani memang selalu di bawah. Produksinya berupa gabah kini mulai merosot. Namun sayang beras malah masih bertengger di atas.
Harga gabah kini turun di angka Rp 5800-6200 bahkan ada yang sampai Rp 4500. Sementara beras dipasaran masih tinggi bertahan di harga Rp 15000-16000 per kilogram.
Kondisi ini terpantau di Pasar Rakyat Gianyar. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, per 19 April 2024 Beras (Bulog) – Beras SPHP Rp 10900/kg. Beras Medium (Lokal) Tanpa Merk Rp 15000/kg.
Beras Premium berbagai merek masih di angka Rp 16000. Sementara per tanggal 22 April 2024, yang mengalami penurunan hanya beras lokal, yakni menjadi Rp 14000/kg.
Kepala Bidang, Disperindag Gianyar, Heni Sri Wahju, mengatakan, harga beras ditingkat distributor sudah turun. Hasil pantauan per 19 April 2024, salah satu distributor besar di Gianyar telah menurunkan harga beras. Hanya saja yang turun itu adalah beras lokal, sementara yang premium belum ada penurunan.
“Sejatinya sudah turun, beberapa distributor sudah menurunkan harga beras lokal. Namun beras premium dari Jawa belum turun karena masih suasana hari raya, belum ada kiriman beras hingga hari ini,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (22/4).
Dikatakan Heni, ia tidak menampik pada pedagang eceran menjual harga beras di angka Rp 16000. Ia pun mengaku ewuh pakewuh memberikan pemahaman kepada pedagang eceran.
“Mereka selalu memiliki alasan. Sementara kita tidak bisa mengintervensi para pedagang itu,” ungkapnya.
“Mereka belum menurunkan karena berbagai alasan mulai stok lama, hingga banyak operasional lain yang harus ditanggung,” lanjutnya.
Meski demikian, pihak Dinas Industri dan Perdagangan tak tinggal diam, mereka setiap pemantauan harga beras selalu mensosialisasikan harga beras sesuai harga eceran tertinggi.
“Kami selalu berupaya mensosialisasikan harga di kalangan pedagang, agar tidak merugikan konsumen,” tandasnya. (ina/kb)